Tanam 1.000 Pohon Produktif, BEM REMA STKIP TSB Dorong Ekonomi Hijau

Aksi Menanam 1.000 Bibit Pohon Produktif yang Digelar BEM REMA STKIP Tamsis Bima di Desa Monta Baru, Lambu, Kabupaten Bima, Minggu (12/12/2021).

Bima, Berita11.com.com— Badan Eksekutif Mahasiswa- Republik Mahasiswa, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan TamanSiswa (BEM REMA) STKIP Tamsis Bima mendorong ekonomi hijau masyarakat melalui penanaman 1.000 pohon produktif seperti durian, sambi, sirsak, nangka, duwe, jambu mente di Desa Monta Baru, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Minggu (12/12/2021).

Pada kegiatan reboisasi bertajuk Konservasi Hutan, Sejukan Alam dan Suburkan Dunia tersebut, BEM REMA STKIP Tamsis periode 2021-2022 berharap, kegiatan tersebut bukan semata penghijauan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sebagai uluran tangan terhadap lingkungan, namun lebih dari itu dapat menopang ekonomi masyarakat pada jangka panjang mendatang.

Bacaan Lainnya

Ketua BEM REMA STKIP Tamsis Bima, Kusmadin mengatakan, berbagai rentetan kejadin banjir yang ada di Kabupaten Bima akibat ulah tangan manusia melalui penebangan hutan secara liar, mendorong Departemen Lingkungan Hidup BEM-REMA STKIP Taman Siswa Bima menggelar penghijauan.

“Penghijaun tidak hanya untuk memperbaiki ekosistem gunung, juga miningkatkan nilai ekonomi masyarakat untuk jangka panjang,” ujar Kusmadin.

BACA JUGA: BEM Rema STKIP Tamsis Ingatkan Seleksi Anggota KPU harus Dijauhkan dari Intervensi OKP dan Ormas

Kepala Desa Monta Baru, Kecamatan Lambu, Syafrudin H Yahya merespon antusias program kerja mahaiswa STKIP Tamsis Bima. Dia juga mengungkapkan apresiasi tinggi kepada Ketua STKIP Tamsis, karena telah mendidik mahasiswa sehingga memiliki kesadaran dan kepecakaan sosial.

“Terutama keadaan Bima yang kian merajalela pembabatan liar. Harapan kami kepada masyarakat untuk sama sama menjaga apa sudah menjadi niat baik dari mahasiswa,” pesan Syafrudin saat menyampaikan sambutan kegiatan reboisasi oleh BEM REMA STKIP Tamsis di desa setempat, Minggu (12/12/2021).

Foto Bersama Mahasiswa STKIP Tamsis saat Penghijauan.

Pada kesempatan yang sama, Camat Lambu, Drs M Sidik mengatakan, sesungguhnya fenomena alam adalah hasil dari interaksi manuisa dengan alam itu sensiri. Karena itu,menurutnya, untuk menjaga hutan cukup dengan tidak menyentuh hutan.

“Tapi dengan kejadian akhir- akhir ini, adanya bencana banjir, tanah longsor, jembatan putus, kekeringan yang berkepanjang adalah interaksi alam hasil dari ulah tangan manusia itu sendiri,” ujarnya.

Camat Lambu mengajak seluruh masyarakat di wilayah setempat, termasuk di Desa Monta Baru agar bersama-sama menjaga alam (hutan).

“Berangakt dari hal itu, dengan adanya ide dan niat baik dari Departemen Lingkungan Hidup Badan Eksekutif Republik Mahasiswa (BEM-REMA) STKIP Taman Siswa Bima, mari kita sama-sama menjaga alam dan alam juga akan menjaga kita,” ajaknya.

BACA JUGA: Dua Desa di Bima Saling Serang saat Lebaran, Dua Kendaraan Dirusak dan Seorang Pemuda Terluka

Respon positif reboisasi 1.000 pohon oleh BEM REMA STKIP Tamsis juga disampaikan Ketua Karang Taruna Desa Monta Baru. “Terima kasih kepada lembaga STKIP Taman Siswa Bima yang telah mengijinkan mahasiswa untuk melakukan kegiatan reboisasi di desa kami,” ujar Ketua Karang Taruna Desa Monta Baru.

Foto Bersama BEM REMA STKIP Tamsis Bima dengan Para Peserta Penghijauan di Desa Monta Baru Lambu, Minggu (12/12/2021).

Dikatakannya, masyarakat setempat antusias merespon aksi penghijauan di Desa Monta Baru, sehingga juga terlibat dalam menyiapkan tenda dan sejumlah alat menanam.

Kegiatan tersebut juga dihadiri Ketua STKIP Tamsis Bima yang diwakili Kepala Bagian Kemahasiswaan STKIP Tamsis Bima, Taufik SH MH. Selain Camat Lambu dan Kepala Desa Monta Baru, kegiatan diikuti Bintara Pembina Desa (Babinsa), Karang Taruna Desa Monta Baru, SMAN 1 Lambu, SMPN 2 Lambu, Komunitas Pemuda Peduli Lingkungan (KOPPI) Lambu, Forum Komunikasih Mahasiswa Sape Lambu ( FKM SALAM), masyarakat umum, SMK IT Ulil Albab, dan MTS Ulil Albab.

Sebelumnya, Ketua STKIP Tamsis Bima, Dr Ibnu Khaldun M.Si, mengungkapkan, Kampus Merah memiliki kebijakan merespon isu perubahan iklim (climate change) akibat degradasil lingkungan. Salah satu yang dilakukan kampus dengan mendorong setiap mahasiswa untuk menaman pohon, seperti bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan tugas akhir diwajibkan menanam pohon di lingkungan sekitar ataupun bisa di pekarangan rumah masing-masing. [B-12]

Pos terkait