Bima, Berita11.com— Hasil monitoring kondisi cuaca oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di seluruh wilayah Indonesia menunjukan kondisi dinamika atmosfer signifika yang dapat mendorong potensi meningkatkan curah hujan sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk di Bima dan Dompu.
Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin (BMKG Bima), Satria Topan Primadi dinamika atmosfer mendukung pembentukan awan hujan yang cukup intensif beberapa hari mendatang, di antaranya ditandai aktifnya gelombang Rossby Ekuator di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dikatakannya, adanya siklon tropis, pusat tekanan rendah, dan sirkulsi siklonik yang membentuk daerah belokan angin, pertemuan, dan perlambatan kecepatan angin dapat meningkatkan aktifitas konvektif sehingga potensi pertumbuhan awan hujan meningkat di wilayah NTB termasuk wilayah Bima dan Dompu dalam beberapa hari mendatang.
Dijelaskan dia, saat ini terdapat siklon tropis dan bibit siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia, yaitu Siklon tropis ILSA yang terpantau berada di Samudera Hindia, selatan Pulau Sumba, dengan kecepatan angin maksimum 90 knot dan tekanan udara minimum sebesar 942 mb bergerak ke arah Barat Daya menjauhi Indonesia.
Kemudian, bibit siklon tropis 90W terpantau di Filipina bagian utara dengan kecepatan angina maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum sebesar 1008.5 mb bergerak ke arah Barat Laut.
“Potensi bibit ini untuk menadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori rendah,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip, Kamis (13/4/2023).
Topan menyebut, beberapa wilayah yang patut diwaspadai memiliki potensi cuaca hujan sedang hingga lebat dapat disertai kilat (petir) dan angin kencang yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti genangan, banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, hujan es dan tanah longsor di Kabupaten Bima meliputi Kecamatan Tambora, Ambalawi, Bolo, Palibelo, Donggo, Madapangga, Soromandi, Wawo, Woha, Langgudu, Lambu, Wera, Belo, Lambitu, Parado, Monta, Sanggar, Sape, Wera.
Sementara di wilayah Kabupaten Dompu meliputi Kecamatan Pekat, Dompu, Huu, Pajo, Woja, Manggalewa, Kempo, Kilo, sedangkan di Kota Bima meliputi Kecamatan Mpunda, Raba, Rasanae Timur, Rasanae Barat, Asakota.
Topan juga menjelaskan potensi gelombang tinggi di wilayah Perairan Bima dan Dompu, tinggi gelombang laut di Perairan Utara Bima dan Pelabuhan Bima berpotensi mencapai 1.25 – 2.5 meter, tinggi gelombang laut di Perairan Selatan Bima berpotensi mencapai 2.5 – 4.0 meter, tinggi gelombang laut di Perairan Samudera Hindia Selatan NTB berpotensi mencapai 4.0 – 6.0 meter.
“Menyikapi kondisi tersebut di atas agar para pemangku kepentingan dan seluruh komponen masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terjadinya bencana alam hidrometeorologi khususnya di wilayah Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu,” harapnya.
Selain itu, masyarakat dapat mengikuti informasi dari Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin atau melalui media sosial resmi milik BMKG dan Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin serta melalui website http://bmkg.go.id dan https://stametbima.com. [B-22]
Follow informasi Berita11.com di Google News