Dua Desa di Bima Saling Serang saat Lebaran, Dua Kendaraan Dirusak dan Seorang Pemuda Terluka

Sejumlah aparat kepolisian berupaya mengurai konsentrasi massa saat saling serang di Kecamatan Wera Kabupaten Bima, Sabtu (22/4/2023) malam.
Sejumlah aparat kepolisian berupaya mengurai konsentrasi massa saat saling serang di Kecamatan Wera Kabupaten Bima, Sabtu (22/4/2023) malam.

Bima, Berita11. com– Kelompok warga Desa Wora dan Desa Tawali Kecamatan Wera Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat terlibat pertikaian saat lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah. Seorang pemuda mengalami luka serius dan dua kendaraan dirusak saat saling serang dua kelompok warga.

Beruntung pertikaian tidak berlanjut. Aparat keamanan bergerak cepat mendamaikan kedua kelompok warga setelah sempat terjadi blokade jalan dan situasi kedua desa tersebut pun berangsur kondusif. Blokade jalan dibuka paksa aparat kepolisian dari Polres Bima Kota, Minggu (23/5/2023) sore.

Bacaan Lainnya

Kepala Desa Tawali Kecamatan Wera Kabupaten Bima, Abdul Muis mengatakan, secara umum situasi kedua desa berangsur kondusif, setelah kesepakatan Islah di Mapolsek Wera pada Minggu, 23 April 2023 malam yang juga dihadiri Kapolres Bima Kota, Dandim 1608/ Bima, Muspika, Kepala Desa Wora dan perwakilan kedua kelompok yang bertikai.

BACA JUGA: Dugaan Selingkuh Oknum Kepala KUA dan Bawahannya Terbongkar dari Riwayat Chat

“Sudah ada kesepakatan untuk berdamai. Jadi tidak ada lagi musuhan atau saling serang, ” ujar Muis kepada Berita11. com melalui layanan whatsapp, Senin (24/4/2023).

Dikatakan dia, pada Senin, 24 April 2023 sekira pukul 08.30 Wita, dirinya bersama Kepala Desa Wora dan Muspika akan mengikuti rangkaian lanjutan kesepakatan Islah di Mapolsek Wera. Kegiatan juga akan dihadiri oleh Camat Wera.

Berkaitan warga Desa Tawali yang dibacok saat aksi saling serang di sekitar terminal Wera, malam hari lalu, pihaknya menyerahkan penyelesaian kasus tersebut melalui mekanisme hukum. Demikian juga berkaitan sebuah mobil milik warga Desa Tawali yang dirusak di sekitar Mapolsek Wera atau sekitar cabang Desa Wora dan sebuah sepeda motor milik warga Desa Wora.

“Intinya kedua Desa telah bersepakat berdamai. Jika ada pihak pihak yang ribut atau memprovokasi, kami menyerahkan kepada aparat kepolisian untuk menangkapnya, ” tandanya.

BACA JUGA: Selamatkan Teman, Pelajar di Bima Justru Tewas Tenggelam

Kedua Desa Sepakat Berdamai

Muis juga memastikan halal bihalal dalam rangkaian lebaran Idul Fitri 1444 H, Ikatan Keluarga Wera Nusantara (IKRA) serta Musyawarah Nasional (Munas) I dalam rangka pemilihan pengurus IKRA tetap akan digelar. “Antara Desa Tawali dan Desa Wora sudah bersepakat berdamai. Kegiatan IKRA tetap digelar, ” ujarnya.

Secara terpisah, tokoh masyarakat Wera yang juga Ketua Panitia Munas IKRA, Isyrah mengatakan, kedua Desa di Wera yang sempat bertikai telah berdamai. Proses Islah dilaksanakan di Mapolsek Wera yang dihadiri kelala Desa dan tokoh dari kedua Desa, termasuk Muspika dan Kapolres Bima Kota.
“Dilakukan pertemuan di Mapolsek dihadiri dari pihak Polres juga, ” ujar Isyra mantan Camat Tambora yang juga Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima.

Sebelumnya, kedua pemuda dari kedua desa yang betikaia terlibat cekcok berujung penganiayaan di Pantai Desa Sangiang saat malam takbiran keliling menyambut Idul Fitri 1444 H. Hal itu diduga memicu saling serang dua Desa. [B-19/B-22]

Pos terkait