Washington, Berita11.com— China telah mencapai kesepakatan rahasia dengan Kuba untuk menempatkan fasilitas penyadapan elektronik di pulau itu kira-kira 100 mil dari Florida. Informasi tersebut sebagaimana yang dilaporkan Wall Street Journal melaporkan pada hari Kamis, mengutip pejabat AS yang akrab dengan intelijen rahasia.
Wall Street Journal melaporka, fasilitas semacam itu akan memungkinkan Beijing untuk mengumpulkan komunikasi elektronik dari Amerika Serikat bagian tenggara, yang menampung banyak pangkalan militer AS, serta memantau lalu lintas kapal.
Kesepakatan yang dilaporkan datang ketika Washington dan Beijing mengambil langkah tentatif untuk meredakan ketegangan yang meningkat setelah balon mata-mata dataran tinggi China yang dicurigai melintasi Amerika Serikat sebelum militer AS menembak jatuh di lepas Pantai Timur.
Infus uang tunai kemungkinan akan disambut baik di Kuba, di mana ekonomi tersendat karena inflasi, kekurangan bahan bakar, anjloknya produksi pertanian, dan krisis uang tunai yang menghambat produksi, serta terus memicu ketidakpuasan di negara pulau yang dikelola komunis itu.
Wall Street melaporkan, intelijen tentang rencana stasiun Kuba dikumpulkan dalam beberapa minggu terakhir dan meyakinkan. Para pejabat mengatakan akan memungkinkan China melakukan penyadapan (intelijen) sinyal, termasuk email, panggilan telepon, dan transmisi satelit.
Markas Pusat Komando AS berbasis di Tampa, Florida. Fort Liberty, sebelumnya Fort Bragg, pangkalan militer AS terbesar, berbasis di North Carolina. [B-19]
Sumber : Reuters