Kodim Bima dan Komunitas Lingkungan Deklarasi Gerakan jaga Alam dan Air

Suasana Deklarasi Gerakan Menjaga Alam dan Air di Lingkungan Toloweri, Kelurahan Nungga, Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima, Rabu (7/7/2021).

Bima, Berita11.com— Kodim 1608/ Bima bersama komunitas penjaga alam dan air melaksanakan deklarasi gerakan menjaga alam dan air di Lingkungan Toloweri, Kelurahan Nungga, Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima dan di Desa Keli Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Rabu (7/7/2021) pagi.

Bacaan Lainnya

Deklarasi dan aksi penanaman di Toloweri Kelurahan Nungga Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima dipimpin langsung Dandim 1608/Bima Letkol Inf Teuku Mustafa Kamal, sedangkan di Desa Keli Kecamatan Woha Kabupaten Bima dipimpin Kasdim 1608/ Bima, Mayor Inf Yudha Bhakti Irawan SE.

Dalam sambutannya usai deklrasi, Dandim 1608/Bima Letkol Inf Teuku Mustafa Kamal mengatakan, gerakan menjaga alam dan air (Gejala) sudah sering diksanakan pihaknya. Tujuannya, untuk menjaga alam tetap stabil, sehingga air dan hutan tetap terjaga.

“Kota Bima terkenal kota tepian air, tapi masyarakat banyak yang kekurangan air, maka dari itu kita harus menjaga alam dan air ini,” ujar Dandim Bima.

Dikatakannya, Bima terkenal sebagai serambi Madinah, sehingga pasti tanahnya subur. Oleh karena itu, pihaknya mengajak berbagai pihak saling menjaga alam karena saling membutuhkan.

BACA JUGA: Kementerian LHK Siapkan Sub Posko dan MPA di NTB untuk Cegah Karhutla

“Kita hidup itu jangan rakus sampai merusak alam, karena keserahan kita inilah yang membuat terjadi bencana alam. Padahal kita ini orang Islam. Kalau kita membangun rumah panggung, harus ada pasak, begitupun alam ini membutuhkan pasak. Pasaknya alam adalah gunung, maka jangan kita merusak gunung itu, nanti akan menimbulkan bencana,” tandas Mustafa.

Dandim Bima mengingatkan, kerusakan alam akibat ulah manusia. “Dengan adanya deklarasi ini, maka kita wajib menjaga alam ini supaya kehidupan kita ke depan terhindar dari bencana dan musibah. Masalah rejeki sudah ada yang atur, tidak perlu kita merusak hutan dan jangan memiliki prinsip kalau kita tidak menanam di gunung kita tidak mendapatkan hasil apa-apa,” ujarnya mengingatkan.

Menurutnya, tujuan manusia diciptakan adalah untuk beribadah. “Menjaga alam ini termasuk beribadah. Kita harus mencari pahala dengan menanam pohon, supaya air bisa terjaga dan dinikmati oleh orang lain,” tandas Dandim.

Camat Woha, Irfan Dj SH berharap masyarakat Keli Kecamatan Woha tetap merawat pohon yang ditanam dan juga mata Air yang menjadi sumber kehidupan untuk selama-lamanya.

“Kita menanam pohon di lokasi Temba Ndori saat ini karena sebuah sumur yang paling bersejarah, karena mata air ini adalah sumber kehidupan nenek moyang kami di Desa Keli sejak dulu sampai sekarang, sehingga kami berkewajiban untuk melestarikan mata air ini,” ujar Irfan yang didampingi Kasdim Bima, Danramil Woha, Kapolsek Woha dan Kades Keli dalam sambutan di sela-sela deklarasi dan aksi penaman di Desa Keli, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima.

BACA JUGA: Hasil Uji Laboratorium Air “Ingus” Luat di Teluk Bima: Nitrat 6,202 mg per liter di atas Batas Maksimal Kepmen LH

Selain Dandim Bima, deklarasi dan aksi penanaman 100 bibit alpukat di Toloweri Kelurahan Nungga, juga dihadiri Pasi Teritorial Kodim 1608/Bima, Kapten CP Rusdi Mail, Danramil 1608-01/ Rasanae Kapten Inf Sininot Sribakti, Kapolsek Rasanae Timur yang diwakili Kanit Sabhara IPDA Iksan, Camat Rasanae Timur Said SE, Kepela KPH Maria Donggo Masa Hananto SP, Lurah Nungga Burhanudin S.Pd, sejumlah anggota Kodim 1608/Bima, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda.

Sementara itu,deklarasi dan aksi penanaman di Desa Keli, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima dihadiri Kasdim 1608/ Bima, Mayor Inf Yudha Bhakti Irawan SE, Camat Woha, Irfan Dj SH, Danramil Woha, Kapten Inf. Ibrahim dan anggota, Kapolsek Woha, Iptu Saiful Anhar dan anggota sejumlah anggota Trantib (Pol PP) Kecamatan Woha, Kepala Desa Keli Drs Ramli dan sejumlah mahasiswa peserta KKN dari STIH Muhammadiyah Bima. [B-12]

Pos terkait