Lestarikan Lingkungan, myECO Berkolaborasi dengan BumiBaik Adopsi 10 Ton Karbon

Startup teknologi penghemat listrik myECO Teknologi Nusantara, berhasil mengonversi 140+ bohlam bekas menjadi 10 ton karbon. Foto Ist.
Startup teknologi penghemat listrik myECO Teknologi Nusantara, berhasil mengonversi 140+ bohlam bekas menjadi 10 ton karbon. Foto Ist.

Berita11.com— myECO Teknologi Nusantara, sebuah startup yang bergerak di bidang teknologi penghemat listrik berhasil mengonversi 140+ bohlam bekas menjadi 10 ton karbon sebagai cara untuk membayar karbon yang dikeluarkan lampu-lampu masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa lampu yang selama ini mereka pakai dapat menghasilkan emisi karbon.

CEO myECO Teknologi Nusantara, Derifato menjelaskan, masyarakat yang menyumbangkan bohlam bekas ke myECO akan mendapatkan lampu LED otomatis berkualitas yang ramah lingkungan, karbon terbayar secara gratis, voucher aplikasi BumiBaik dan akses aplikasi myECO, serta dapat berkontribusi untuk bumi dan lingkungan.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA: Wagub NTB Dorong PT STM Perhatikan Lingkungan dan Berdayakan SDM Lokal

Masyarakat tidak perlu membayar untuk mendapatkan semua manfaat tersebut. Selain dikonversikan menjadi karbon, lampu-lampu bekas yang sudah terkumpul akan didaur ulang sehingga tidak ada lampu yang terbuang sia-sia dan menjadi limbah.

Untuk menghitung konversi lampu ke jumlah karbon yang dihasilkan, myECO memanfaatkan teknologi dari platform digital BumiBaik dengan memperhatikan masa hidup lampu dan jumlah lampu yang disetorkan.

“Kita memang fokus utamanya bagaimana masyarakat bisa tahu bahwa benda elektronik itu menghasilkan emisi karbon dan mereka harus membayarnya. Hal-hal itu harus diefisiensikan karena lampu yang dihidupkan 1 jam 2 jam akan terus menghasilkan emisi karbon. Itulah mengapa myECO hadir untuk mengefisienkan energi kita,” ujar Derifato, melalui siaran pers myECO, yang diterima redaksi Berita11.com melalui email, Senin (20/2/2023).

BACA JUGA: Konsumsi Ikan Terpapar Limbah Teluk Bima, Warga Soromandi Keracunan

myECO juga bertekad untuk terus menyebarkan kesadaran penghematan energi dan edukasi tentang penghematan energi agar masyarakat lebih peka atas kondisi bumi yang sudah tidak lagi baik dan lebih mencintai bumi.

“Dengan kolaborasi ini, kami bisa satu visi dan satu misi untuk sustainability lingkungan. Meskipun bidang konsentrasi kami berbeda, tetapi kami tetap pada satu garis merah. Harapannya, kolaborasi ini bisa menjadi awal dari kolaborasi dengan startup lain yang bergerak di bidang sustainability lingkungan,” ucap Rizal Rosyadi, COO BumiBaik.

Dia mengatakan, untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang kampanye pengumpulan bohlam bekas untuk dikonversikan menjadi karbon, bisa melalui Instagram myECO di @myeco.id. [B-19]

Pos terkait