Jakarta, Berita11.com— Polri turut menyiagakan personel bersenjata laras panjang plus rompi antipeluru di pos-pos penyekatan larangan mudik. Personel tersebut diturunkan untuk menangani tindakan kriminal.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri, Brigjen Rusdi Hartono mengatakan personel bersenjata lengkap itu juga tergabung dalam Operasi Ketupat yang salah satu tujuannya ialah memelihara keamanan masyarakat.
“Dimungkinkan akan adanya tindak kriminalitas. Sehingga ketika ditempatkan personel-personel yang membawa senjata api di sana,” kata Rusdi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (10/5).
Rusdi mengatakan bahwa potensi terjadi aksi kriminalitas di posko-posko penyekatan merupakan salah satu poin dalam identifikasi awal kepolisian saat menyiapkan rencana operasi.
Oleh sebab itu, petugas yang berjaga di pos penyekatan itu tak hanya berasal dari unsur polisi lalu lintas (Polantas).
“Bagi Polri yang berhadapan dengan masyarakat tentunya tidak pakai senjata api, tapi kami semua mengidentifikasi kemungkinan-kemingkinan yang terjadi selama kegiatan mudik tersebut,” tambah dia.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, petugas dari Kesatuan Brimob bersenjata lengkap sempat ikut berjaga di posko penyekatan Gerbang Tol Cikarang Barat.
Dua petugas itu menggunakan rompi antipeluru, helm kevlar, hingga menenteng senapan laras panjang.
Selama larangan mudik Lebaran berlaku, insiden pemudik yang nekat menerobos penjagaan polisi beberapa kali ditemukan. Di antaranya saat 500 pemudik motor yang menerobos penjagaan di Bundaran Kepuh, Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada Sabtu dini hari (8/5).
Selain itu, salah seorang pengemudi mobil di Klaten, Jawa Tengah juga nekat menerobos penjagaan. Ia bahkan menabrak polisi lalu lintas saat itu.
Kemarin pun, sempat ditangkap pelaku kejahatan curanmor di pos penyekatan Kedungwaringin, Bekasi yang mengeluarkan senpi dan mencoba melawan petugas.
Sumber: CNN Indonesia