BEM Nusra Berharap Kasus Panah dan Masalah Kamtibmas di Bima jadi Atensi

Korda BEM Nusra NTB, Muh Taufik Hidayat.

Bima, Berita11.com— Melalui temu daerah ke-2 yang berlangsung di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Taman Siswa (SKTIP Tamsis) Bima pada Kamis dan Jumat (12-13 Mei 2022), Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEM Nusra) berharap kasus panah dan seluruh masalah keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang mengganggu kegiatan investasi menjadi perhatian.

Bacaan Lainnya

Isu daerah tersebut dibahas khusus dan akan disampaikan pada pertemuan nasional (temu nasional) BEM Nusantara.

Hal itu diisyaratkan oleh Koordinator Daerah BEM Nusantara Provinsi NTB, Muhammad Taufik Hidayat saat mengikuti temu daerah ke-2 yang berlangsung di kampus STKIP Tamsis Bima.

BACA JUGA: Ramadan Beradab, Upaya Kontinyu STKIP Tamsis Bangun Iklim Pikir dan Zikir

“Terkait isu-isu daerah khususnya di Bima sebagai tuan rumah kita perlu branding terkait kasus panah, karena sudah marak dan meresahkan warga. Semoga nanti dengan regenerasi dengan kepemimpinan yang baru bisa mengakomodir isu di Bima supaya terangkat dan dapat diselesaiakn di tingkat Provinsi NTB oleh pihak berwewenang,” ujar di Auditorium Sudirman kampus STKIP Tamsis Bima, Kamis (12/5/2022) lalu.

Dikatakannya, BEM Nusantara juga akan mengawal dan mendukung sejumlah event nasional yang telah berlangsung maupun yang akan digelar dalam waktu tak lama lagi seperti MotoGP, MXGP di Pulau Sumbawa serta motorcross di Lombok Tengah.

”Harapannya kita ingin menggenjot pemerintah supaya diberikan porsi dan pemuda berperan aktif memajukan pariwisata, lebih lebih kita di Aliansi BEM Nusantara. Kita harapkan ada kuota kalangan muda mensukseskan pariwisata,” kata Taufik.

BACA JUGA: Mahasiswa UNW Mataram Terpilih jadi Duta Inspirasi NTB

Tidak fokus terhadap isu ekonomi dan upaya mendorong sumber daya manusia (SDM) lokal, BEM Nusantara juga mendorong isu-isu permasalah keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) seperti blockade jalan dan aksi panah misterius di Bima menjadi perhatian stake holder terkait di tingkat Provinsi NTB maupun di tingkat nasional. “Kita menasionalkan isu daerah dan mendaerahkan isu nasional,” ujar mahasiswa Universitas Qamarul Huda Badaruddin (UNIQHBA) Lombok Tengah ini.

Untuk diketahui, kampus yang tergabung dalam Aliansi BEM Nusantara di Provinsi NTB 27 kampus. Adapun yang hadir dan mengikuti temu daerah ke-2 di STKIP Taman Siswa sebanyak 12 kampus di Bima dan 11 PTS dari Pulau Lombok. “Ada sebagian yang sedang UTS dan ada juga yang berhalangan hadir,” pungkas Taufik. [B-11]

Pos terkait