Bima, Berita11.com— Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VIII melaksanakan monitoring dan evaluasi (Monev) penerapan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Taman Siswa (STKIP Tamsis) Bima, Senin (30/5/2022) pagi. Hasilnya, LLDIKTI Wilayah VIII menyimpulkan penerapan MBKM di – Kampus Merah— STKIP Tamsis Bima sangat baik.
Rombongan tim Monev LLDIKTI Wilayah VIII dipimpin Dr Yeyen Komalasari. LLDIKTI melihat langsung kondisi dan penerapan MBKM di STKIP Tamsis, termasuk progres kurikulum tersebut.
Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan STKIP Taman Siswa Bima, Dr Syarifuddin, MPd yang mendampingi kegiatan Monev, menjelaskan, monitoring dan evaluasi LLDIKTI dimulai dari pengecekan surat keputusan ketua kampus berkaitan penerapan MBKM.
“Untuk (STKIP) Tamsis sudah ada SK tersebut, sehingga semua Prodi sudah menerapkan MBKM, baik antar Prodi di internal kampus maupun di luar kampus,” ujarnya.
Syarif menyebut, sejumlah kegiatan MBKM yang telah dilaksanakan STKIP Tamsis Bima antara lain mahasiswa melakukan magang di desa sebagai bagian implementasi mata kuliah kewirausahaan serta kunjungan lapangan Prodi Pendidikan Matematika di kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Bima.
“Dalam implementasi MBKM ini, kita juga mengutus mahasiswa dalam pertukaran mahasiswa ke IKIP Bojonegoro Jatim dan Undikma Mataram untuk Prodi PJKR,” ujar alumnus UIN Malang ini.
Selain itu, tim Monev juga melihat berkas kurikulum capaian pembelajaran, apakah sudah dihubungkan dengan masukan dari stake holder yang menggunakan lulusan dan input pihak lain. Hasilnya, diketahui STKIP Tamsis telah menetapkan standar dan sistematika kurikulum sesuai MBKM.
“Tim Monev juga menanyakan sejauh mana penerapan MBKM. Kami jelaskan kegiatan terbaru dilaksanakan seminggu yang lalu di BPS dengan narasumber langung dari pihak BPS. Selain itu, secara data dan konsep, kita terus berupaya melakukan hal-hal ini dalam mendukung MBKM hingga semua Prodi menerapkannya. Ya paling tidak, delapan aktifitas sesuai ketentuan itu yang kita jalankan,” tegasnya.
Saat Monev tersebut, LLDIKTI juga menanyakan sejauh mana STKIP Tamsis Bima capaian rekognisi pembelajaran lampau (RPL), seperti menyesuaikan keterampilan mahasiswa dari Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi yang telah mampu meraih emas di Pekana Olahraga Nasional (PON) dan hasil lain untuk disesuaikan pembelajaran.
“Untuk hal ini kita juga sudah melakukannya dengan konsep yang sudah dirancang dan diambil dari beberapa kampus. Dikhususkan kepada mahasiswa yang sudah lama berpengalaman di dunia pendidikan atau mereka yang berprestasi pada bidang olahraga. Seperti yang meraih medali emas, mereka tidak selalu melakukan kuliah, tapi dikonversikan pada mata kuliah di PJKR. Masa, mereka yang sudah meraih emas lomba lari, tapi kita masih mengajari mata kuliah tersebut? ini maksudnya kita konversikan,” jelas Doktor Syarifuddin.
Untuk mendukung RPL, STKIP Tamsis Bima sudah merancang dan memertimbangkan berbagai masukan-masukan. Pada akhir Monev tersebut, tim LlDIKTI juga memberikan nilai sangat baik untuk STKIP Tamsis.
“Predikat ini sudah berlangsung selama dua tahun beruntun. Dalam menerapkan MBKM, (STKIP) Tamsis setiap tahunya mendorong dosen dan mahasiswa dalam kegiatan kampus mengajar. Bahkan, untuk angkatan 3, ada 75 orang mahasiswa yang mendaftar dan 50 dosen mendaftar sebagai DPL,” pungkas Dr Syarifuddin.
Editor: Redaksi