Pada Ali Al Khairy, khalayak di Bumi Gora kini menoleh. Namanya mulai membetot perhatian publik setelah Ali disiapkan Partai Gerindra untuk maju dalam Pemilihan Gubernur NTB 2024. Ali adalah figur dengan jejaring luas. Ia muda. Ia kenyang pengalaman mengadvokasi warga.
Selasa (12/10/2021) kemarin , Ali bertandang ke Pondok Pesantren Nurul Hakim, Kediri, Lombok Barat. Sekretaris DPD Partai Gerindra NTB ini datang memohon doa dan restu kepada ulama kharismatik NTB TGH Muharrar Mahfudz.
Tak banyak yang tahu, kalau Ponpes Nurul Hakim bak rumah kedua bagi Ali. Dia lama menjadi santri di sana. Di salah satu Pondok Pesantren terbesar di NTB ini, Ali menempa masa muda, memperdalam ilmu agama.
“Sebagai santri dan alumni, saya harus datang untuk memohon doa dan restu kepada Abun, agar apa yang kita inginkan ada jalan yang jelas,” kata Ali.
Abun, adalah panggilan Ali untuk Almukarram TGH Muharrar Mahfudz semenjak ia menginjakkan kaki kali pertama di Ponpes Nurul Hakim. Abun adalah panggilan serupa Ayah, untuk bahasa kita sehari-hari.
Dengan takzim, Ali mencium tangan TGH Muharrar Mahfudz. Keduanya lalu berbincang hangat. Untuk Ali, Almukarram TGH Muharrar memanjatkan doa. Demi pencapaian terbaik atas seluruh ikhtiar yang sedang dilakukan.
Hari-hari Ali saat ini memang padat di isi dengan silaturahmi. Pekan lalu, ia diterima Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah NTB Ustad Dr H Falahudin. Kepadanya, Ali juga memohon doa dan restu.
Masih di pekan yang sama, Ali juga bersilaturahmi dengan tokoh panutan NTB, H Ali Bin Dahlan. Bupati Lombok Timur dua periode tersebut menerima Ali di kediaman pribadinya. Keduanya membincangkan banyak hal yang terkait langkah untuk memajukan daerah. Ali BD senang, NTB memiliki figur muda seperti Ali yang punya dedikasi tinggi untuk membangun daerah.
Pada kesempatan lain, Ali juga memenuhi undangan dari kelompok masyarakat di Desa Darek, di Lombok Tengah, Ali menemui kelompok emak-emak.
Pada hari yg sama di Desa Selebung Kecamatan Batukliang, dia bahkan didaulat untuk bisa menonton langsung atraksi peresean yang kebetulan sedang digelar di desa tersebut. Ali pun turut meriung di tengah keramaian. Larut dalam kegembiraan masyarakat Batukliang hingga petang menjelang.
Kini, dalam sehari, Ali bisa mengunjungi sedikitnya sepuluh titik untuk bersilaturahmi dan tentu saja langkah Ali yang datang bertemu dan bersilaturahmi dengan masyarakat, bukanlah lantaran ia ditunjuk partainya untuk maju dalam kontestasi Pilgub 2024 belaka. Tidak. Ali tidak begitu.
Berada di tengah-tengah masyarakat dan bersilaturahmi adalah kebiasaannya semenjak lama. Ali punya rekam jejak yang panjang membela dan mengadvokasi masyarakat di berbagai wilayah Pulau Lombok dan di Pulau sumbawa. Terbaru, tentu publik masih ingat kasus viral yang menimpa empat IRT yang ditahan dengan bayinya karena “tuduhan” perusakan gudang tembakau, Ali bersama rekan-rekan sejawatnya ambil bagian mendampingi empat IRT tersebut hingga terbebas dari segala tuntutan hukum. Ali konsiten hadir berjuang bersama masyarakat yang “terkalahkan” terutama dalam hal persoalan kepemilikan lahan. Ali hadir untuk mereka. Ali berjuang untuk mereka.
Itu mengapa, Ali kini terus bersuara lantang mendorong agar keberadaan KEK Mandalika yang akan menjadi tuan rumah ajang balap motor paling akbar di dunia, bisa memberi kemanfaatan luas untuk masyarakat NTB.
“Jangan warga NTB sebagai tuan rumah hanya menjadi penonton. Tak ada artinya event besar kalau begitu, industri pariwisata ini tidak boleh memagari akses rakyat terhadap sumber-sumber kehidupannya”. kata Ali suatu waktu.
Dia pun meminta pemerintah daerah, baik kabupaten maupun provinsi segera membuat kalkulasi. Berapa jumlah putra daerah NTB yang bisa ditampung bekerja di KEK Mandalika dan berapa jumlah peluang usaha yang bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha di daerah untuk ikut terlibat di sana.
“Utamakan Putra daerah NTB,” ujarnya sungguh-sungguh.
Ali menekankan, tanggung jawan pemerintah memampukan putra-putra daerah yang memiliki kompetensi memadai agar memiliki daya saing dan tanggung jawab Pemerintah pula yang mesti memastikan bahwa pasar kerja dari industri pariwisata (KEK), mengutamakan dapat menyerap tenaga kerja dari putra-putra daerah.
Karena itu, jika kini Ali getol bersilaturahmi, tentulah bukan kebiasaan baru. Tak ada niat pula hendak memoles citra. Untuk silaturahmi, Ali memang punya prinsip dan pegangan.
“Kebersamaan itu penting. Bukan hanya untuk menjaga silaturahmi. Tapi juga menghasilkan sesuatu yang lebih baik,” kata Ali terkait hari-harinya yang kini banyak diisi silaturahmi tersebut.
Ali sadar betul bahwa langkah partainya dengan menunjukknya maju dalam kontestasi Pilgub NTB 2024 penuh dengan konsekuensi. Ali tahu, bahwa hal tersebut harus dipersiapkan dan diperjuangkan. Karena itu, dia tak hendak berleha-leha.
Tak cuma di Lombok, Ali juga akan menggelar silaturahmi dengan para tokoh dan masyarakat di Pulau Sumbawa. Ali punya banyak kawan, jaringan dan jejak perjuangan di sana. Komunikasi erat terus dijalin dan mereka menanti kehadiran Ali dalam segera.
Jadwal telah disiapkan sebanyak mungkin, Ali ingin bertemu dengan kelompok masyarakat. Berbicara dari hati ke hati dengan mereka. Mendengar langsung apa yang mereka inginkan dari dekat dan tentu saja, memperjuangkannya.
Ali saat ini adalah Ketua Yayasan HBK Peduli. Sebuah yayasan yang banyak membantu masyarakat. Yayasan ini didirikan Anggota DPR RI dari Partai Gerindra H Bambang Kristiono, guru dan panutan Ali dalam berpolitik.
Yayasan ini memiliki rekam jejak panjang dalam membantu mengatasi berbagai kesulitan masyarakat di Pulau Seribu Masjid. Tatkala kekeringan melanda sejumlah daerah seperti saat ini, dua mobil tangki dikerahkan setiap hari untuk bisa menyuplai kebutuhan air bersih untuk masyarakat di banyak titik.
Saat masyarakat kesulitan mengakses vaksinasi Covid-19 lantaran ketersediaan vaksin yang terbatas, yayasan ini mengisiasi vaksinasi bagi 5.000 orang secara gratis. Bahkan, secara rutin, masyarakat kini mendapat bantuan telur ayam segar, demi menjaga nutrisi mereka dari keluarga-keluarga yang tidak mampu di tengah berbagai kesulitan akibat pandemi. Pekan lalu, di Lombok Timur, Ali juga menyerahkan secara langsung bantuan alat-alat pertanian untuk para kelompok tani di sana.
Buat Ali, adalah kebahagiaan tak terkira manakala bisa ikut merasakan dari dekat kebahagiaan masyarakat lantaran persoalan yang membelit mereka bisa dibantu dan bisa teratasi.
Jalan untuk Ali memang masih akan panjang. Pilgub 2024 masih tiga tahun lagi dari sekarang. Tapi, khalayak tahu, Ali telah memulai jalan panjang tersebut dengan langkah pertama yang cemerlang. [MR]