Bima, Berita11.com— Pada tahun politik 2023-2024 masyarakat Indonesia hingga daerah memiliki potensi terbelah dalam beberapa kelompok dukungan. Politik menghalalkan segala cara pun berkontribusi memberi efek negatif memecah belah masyarakat, walaupun perbedaan adalah niscaya. Untuk itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bima mengajak masyarakat agar tetap menjaga silaturahmi dan persaudaraan.
Wakil Ketua MUI Kabupaten Bima, Ustadz Irwan M.Pd.I mengatakan, MUI tetap berkomitmen dan terdepan mengajak seluruh bakal calon dan pendukung peserta Pemilu 2024 termasuk Pilpres untuk saling menghargai dan menghormati.
“Tidak saling menjatuhkan dan melecehkan yang lainnya, karena dalam ajaran Islam juga melarang hal demikian,” ujar Ketua Ikatan Persaudaraan Qori-Qoriah dan Hafiz-Hafizah (IPQAH) Kabupaten Bima itu kepada Berita11.com melalui layanan media sosial whatshapp belum lama ini.
Direktur Pondok Pesantren Al Maliky Kabupaten Bima ini juga berharap, Pemilu 2024 berlangsung secara demokratis dan menghasilkan pemimpin-pemimpin berkualitas dan masyarakat Indonesia termasuk di Kabupaten Bima diberi kecerdesan untuk memilih orang-orang terbaik untuk daerah, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Semoga masyarakat semua diberikan kecerdasan untuk memilih orang-orang yang terbaik untuk daerah, bangsa dan Negara,” ujarnya. [B-22]