Tiada Hari tanpa Berbagi, Legislator Lima Periode Anggap Pengabdian sebagai Kebutuhan

Legislator Udayana asal Lombok Tengah, Ruslan Turmuzi Berbagi dengan Anak dan Warga.

Mataram, Berita11.com— Pandemi Covid 19 menjadi momentum bagi anggota DPRD NTB asal PDI Perjuangan, H Ruslan Turmuzi untuk tiada henti berbagi. Bahkan, memasang target pada diri sendiri untuk bisa berbagi pada sesama hingga pada level yang paling tertinggi.

“Hidup itu sangat berharga dan harus kita hargai selagi kesempatan masih diberi,” kata anggota DPRD NTB lima periode ini.

Bacaan Lainnya

Maka kini, nyaris tiada hari bagi politisi senior asal Lombok Tengah ini tanpa silaturahmi dan berbagi di tengah-tengah masyarakat. Hari ini, dia berada di tengah-tengah masyarakat Desa Jelantik, Lombok Tengah. Sehari sebelumnya di salah satu desa di Kecamatan Jonggat untuk menyantuni anak yatim.

Sebelumnya dia menghadiri pelatakan batu pertama pembangunan masjid. Sebelumnya lagi melepas benih ikan bersama warga sebagai salah satu bentuk bantuan yang produktif. Bahkan, pada sepekan pertama Juli, Ruslan berkeliling tiada henti di empat belas tempat selama sepekan penuh.

Ruslan berkeliling Gumi Tatas Tuhu Trasna. Dia menyisir masyarakat yang membutuhkan. Menyapa dan memberi pada mereka yang masih tidak terjangkau dengan bantuan yang digelontorkan pemerintah di masa pandemi.

BACA JUGA: Perselisihan Kader PDIP di Sekotong, Belajar dari Peristiwa Tragis 37 Tahun Silam di Lombok Timur

Harus diakui, pendataan masyarakat yang memerlukan bantuan oleh pemerintah memang masih belum sempurna, sehingga menjadikan masih saja ada masyarakat yang seharusnya sangat berhak, tapi malah terlewat.

“Sebagai saudara dan keluarga , saya harus ada untuk mereka,” kata Ruslan di sela-sela kegiatannya di Desa Jelantik, Minggu (1/8/2021).

Meski bukan orang yang berlimpah materi, Ruslan menegaskan dirinya tidak harus menungu berlimpah untuk bisa berbagi pada mereka yang membutuhkan. Suatu hari, seorang kawan dekatnya pernah berujar betapa politisi PDI Perjuangan ini sudah menjadikan silaturahmi tak ubahnya ajang rekreatif, sehingga meski sejenak tanpa silaturahmi, sudah akan terasa resah, gelisah, sepi, bahkan gundah.

“Pengabdian itu kebutuhan,” kata Ruslan menimpali pernyataan karibnya tersebut.

Itu sebabnya, Ruslan tidak memandang sekat geografis untuk berbagi. Jika ada anggota DPRD hanya berbagi pada masyarakat di daerah pemilihannya saja, Ruslan tidak begitu. Dia membantu masyarakat di luar daerah pemilihannya juga. Seperti diketahui, Lombok Tengah terbagi menjadi dua daerah pemilihan untuk penentuan wakil di DPRD NTB. Ruslan terpilih dari daerah pemilihan wilayah Lombok Tengah bagian selatan yang terdiri dari enam kecamatan. Bagi Ruslan, seluruh masyarakat Lombok Tengah adalah keluarga, sehinga daerah pemilihan bukanlah sebuah sekat dan menjadi penghalang untuk berderma.

BACA JUGA: Kembali Blokade Jalan, Massa Minta Pj Gubernur dan Bupati Bima Genjot Jembatan di Bolo

“Yang paling penting adalah sikap kita, bukan balasan orang lain,” tutur Ruslan.

Tentulah di sela aksinya berbagi kepada masyarakat itu, Ruslan mendapat banyak apresiasi dan aspirasi. Banyak masyarakat yang secara terang-terangan memintanya pulang kampung dan berikhtiar memimpin pembangunan di Lombok Tengah. Pada 2024, tiga tahun dari sekarang, perhelatan pemilihan kepala daerah memang akan dihelat.

Terhadap aspirasi tersebut Ruslan menegaskan, sebagai kader partai politik, dirinya akan terus berjuang bersama rakyat. Mewajibkan diri tidak henti mendengar keluhan rakyat dan berjuang untuk kesejahteraan mereka.

Sementara itu Community Organizer (CO) Lurus Jalan, Murdan Jaye mengakui H Ruslan Turmuzi tidak pernah mengeluh dalam melayani animo masyarakat Lombok Tengah tanpa pandang bulu. Hal ini bisa dilihat dari jadwal harian yang tetap padat day by day H Ruslan Turmuzi turun ke lapangan memenuhi undangan konstituen, termasuk memberikan donasi untuk beragam kegiatan.

“Beliau orangnya tidak bisa bilang tidak demi menghargai dan menghormati undangan, termasuk lawan politik yang berseberangpun sering beliau bantu,” tukas Murdan Jaye yang juga seorang guru matematika. [B-19]

Pos terkait



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *