Mataram, Berita11.com— Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 menilai menggemanya pemberian ucapan terima kasih kepada Presiden Jokowi beberapa waktu lalu dari komponen masyarakat maupun stakeholder di Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan bentuk politik etis untuk saling memanusiakan.
Alam bawah rakyat di NTB tak bisa memungkiri bahwa Presiden Jokowi telah mencurahkan segenap pikiran dan kebijakannya untuk membangun NTB dari segala sektor, termasuk KEK Mandalika dan berbagai sarana prasarana.
“Presiden Jokowi menunjukkan perhatian dan empatinya dengan membangun NTB tiada henti dengan beragam proyek infrastruktur dan bantuan kemanusiaannya lainnya,” kata Direktur Mi6 , Bambang Mei Finarwanto, SH kepada media, Selasa (22/2/2022).
Pria akrab disapa Didu mengatakan, gerakan moral khas warga NTB menyampaikan ucapan terima kasih ini harus pula dimaknai tercerahkannya kotak pandora pikiran dan nurani rakyat NTB memberikan penghargaan kepada pemimpin yang telah membesarkan kawasan Bumi Gora.
Menurut Didu, Jokowi sadar bahwa rakyat NTB dalam dua kali Pilpres mayoritas tidak memilihnya. Untuk itu, ia ingin memberikan tauladan dan perhatian lebih buat Bumi Gora sehingga warga NTB memiliki keyakinan dan membalikan persepsi minor tentang kapasitas kepemimpinannya di mata rakyat NTB.
“Strategi Jokowi yang memberikan perhatian ekstra untuk NTB bukannya tanpa sebab. Dari sisi ekonomi politik , Jokowi ingin memastikan di bawah kepemimpinannya terjadi percepatan dan pemerataan pembangunan di semua wilayah NKRI tanpa pandang bulu,” ujar Didu.
Legitimasi Geo Politik Kawasan
Sementara dalam konteks geo-politik, Jokowi sadar bahwa NTB sebagai satu kawasan (region) memiliki entitas yang khas, yang berbeda dengan kawasan lain, sehingga meskipun dari sisi kuantitas elektoral kecil, NTB memiliki makna politik yang besar soal persepsi dan legitimasi politik.
“Sehingga tak heran jika Presiden Jokowi ingin memberikan tauladan yang baik dan atensi yang besar kepada NTB dengan cara memberikan program pembangunan skala prioritas agar jelas manfaatnya untuk rakyat,” tegas Didu.
Didu menggarisbawahi, ujian dan komitmen kepemimpinan Jokowi selanjutnya justru terletak kepada estafet pemimpin berikutnya untuk menjaga kesinambungan tonggak pembangunan yang telah dilakukan selama ini di tengah persaingan global yang maha dasyat. [B-19]