Bima, Berita11.com— Puncak hari jadi ke-382 Bima diperingati melalui rangkaian semonial upacara hari jadi yang digelar di halaman kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima, Jalan Lintas Bima-Sumbawa Godo Woha, Kabupaten Bima, Selasa (5/7/2022). Apa makna hari jadi tersebut?
Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri mengatakan, hari jadi Bima tahun 2022 mengusung tema Berkarya Selaras, Berkelanjutan.
Indah menjelaskan, tema tersebut mengandung pesan penting bahwa karya, kinerja dan kiprah para aparatur pemerintah daerah dan elemen masyarakat dalam mengisi pembangunan merupakan kontribusi nyata dalam menjabarkan visi dan misi pembangunan sebagaimana yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Bima tahun 2021-2026.
“Karya nyata, kinerja dan kiprah tersebut merupakan prasyarat penting untuk membawa kemajuan daerah yang harus pula berjalan selaras, baik dalam pengertian pemerataan pembangunan, keadilan dan akses yang sama atas hasil-hasil pembangunan di seluruh wilayah kecamatan dan desa,” katanya saat memimpin upacara hari jadi ke-382 Bima.
Kiprah membangun Kabupaten Bima juga melalui sinergi antara pemerintah daerah, eksekutif dan masyarakat bersatu padu mengisi pembangunan.
“Demikian halnya aspek keberlanjutan yang harus terus didukung oleh semua pihak, mengingat Dinda -Dahlan pada tahun 2022 ini memasuki tahun kedua di periode kedua,” katanya.
Untuk mewujudkan target dan program yang diusungnya bersama Wakil Bupati Bima, H Dahlan M Noer, membutuhkan dukungan bagi keberlanjutan ikhtiar dalam menyukseskan agenda pembangunan hingga akhir masa jabatan di tahun 2024 mendatang. Selain Bupati dan Wakil Bupati Bima Drs H Dahlan M Noer, upacara hari jadi Bima juga dihadiri sejumlah pejabat Pemprov NTB, pejabat pemerintah kabupaten dan kota di NTB, Ketua DPRD Kabupaten Bima Muhammad Putera Ferryandi, S.IP, wakil ketua dan anggota, unsur Forkopimda, Sekretaris Daerah Drs HM. Taufik HAK, M.Si, pejabat struktural dan fungsional, Ketua Majelis Adat Bima Hj. Ferra Amalia, Ketua TP PKK kabupaten Bima Hj Rostiati Dahlan S.Pd, kepala desa, sesepuh, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda, paguyuban etnis nusantara, pimpinan perguruan tinggi, serta organisasi sosial kemasyarakatan. [B-12]