Telah Amankan 1 Tiket Cabor Hapkido untuk PON Aceh, ini Lawan Terberat NTB

Atlet Cabor Hapkido Peraih Medali Perunggu PON XX Papua, Fitri Marwahdiyanti. Foto US.

Bima, Berita11.com— Pengda Hapkido Nusa Tenggara Barat (NTB) dipastikan telah mengamankan satu tiket Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh yang akan berlangsung pada tahun 2024 mendatang tanpa melalui proses pra-PON.

Satu tiket itu setelah atlet Hapkido NTB yang berlaga pada PON XX Papua, Fitri Marwahdiyanti berhasil membawa pulang medali perak dan perunggu dari kategori Hoshinsul Mixed Authorized dan Hoshinsul Free Style.

Bacaan Lainnya

“Setelah dari PON XX Papua yang mendapatkan medali perak dan perunggu alhamdulillah sudah dapat tiket ke PON Aceh 2024. Jadi kita nggak terlalu ngoyo di pra-PON. Untuk yang kemarin belum dapat medali, mereka harus kerja keras di Pra-PON, tapi untuk kita yang dapat medali, khusus NTB kita sudah dapat 1 tiket ke PON Aceh 2024,” ujar Fitri Marwahdiyanti di kampus STKIP Taman Siswa Bima, Jumat (1/10/2021).

Dikatakan Fitri, pada laga awal PON XX Papua, Pengda Hapkido NTB mengirim dua atlet, yakni rekannya asal Kota Bima dan dirinya. Secara umum Nusa Tenggara Barat memiliki banyak talenta atlet untuk kejuaraan nasional, jumlahnya hampir 10 orang. Namun yang bisa dikirim mengikuti PON XX Papua hanya dua orang, yang pernah memiliki prestasi selama dua tahun terakhir.

BACA JUGA: Anggota DPR RI Semangati Peserta Graduation Gathering STKIP Tamsis Bima

“Kalau untuk Hapkido dari NTB hanya dua pasangan, karena memang dilihat prestasi dua tahun terakhir, sebenarnya atletnya banyak untuk kejurnas hamper 10 orang, kadang yang kecil-kecil,” ujarnya.

Mantan Ketua OSIS SMAN 1 Woha Kabupaten Bima ini mengaku, persiapannya mengikut PON XX Papua terbilang singkat, sehingga harus pintar mengatur waktu. Persiapan mengikuti PON berbarengan dengan kegiatannya mengikuti PPL-KKN terpadu, di mana dia masih tercatat sebagai mahasiswa yang harus menyelesaikan proses kuliah. Namun demikian, dia menggenjot proses pemusatan pelatihan (training center/ TC) selama lima bulan.

“Akhirnya selama lima bulan terakhir latihan TC dari pagi sampai malam. Jadi, istrahat di rumah hanya istrahat tidur karena mengejar ketertinggalan yang waktu PPL/KKN tidak bisa mengikuti pemusatan latihan (TC). Jadi, selama lima bulan dibayar dari pagi sampai malam,” ujar juara Poomsae Junior Individual Putri Kejuaraan Taekwondo Provinsi NTB di Mataram 2015 ini.

Fitri mengaku, selama mengikuti berbagai kompetisi hapkido empat tahun terakhir, kontingen Yogjakarta merupakan lawan terberat bagi NTB.

“Kita berupaya meminimalisasi letak kesalahan pribadi seperti mengurangi kesalahan, mencari masteri, kemudian titik poin di mana, kita sudah berusaha, cuma rezekinya di situ. Kemarin hanya perbedaan poin 0,8 ternyata dapat perak,” ujarnya.

Dikatakan wanita berdarah Jawa-Bima ini, awalnya kategori Hoshinsul Free Style bukan yang diunggulkan kontingen NTB, namun saat pertandingan dia justru sukses merebut medali perak dari kategori tersebut, sedangkan pada kategori Hoshinsul Mixed Authorized yang awalnya diandalkan justru mendapatkan medali perunggu.

BACA JUGA: Kuliah Umum di STKIP Tamsis, Danrem 162/WB Sampaikan Visi Indonesia Maju 2045 dan Tantangan Nasionalisme Era Digitalisasi

Pada PON XX Papua diwarnai perubahan skema peserta Cabor hapkido, di mana peserta yang mengikuti Cabor tersebut lebih kompetitif. “Saat PON banyak saingannya, saingannya semakin (tinggi) karena ada beberapa Pengda yang ikut seperti Pengda baru Bali, Papua, kemudian Jawa Barat, itu masuk baru di PON tahun ini. Mereka ikut di kelas itu sehingga peluangnya semakin kecil,” ujarnya.

Kendati demikian, Fitri optimis dapat memberikan terbaik untuk NTB pada PON Aceh tahun 2024 mendatang.

“Orang yang paling support hingga meraih dua medali, orang tua yang utama, karena kalau yang berhubungan dengan orang tua, setiap apapun keberhasilan tidak pernah saya lupa meminta doa restu orang tua, terutama ibu. Karena setiap saya meminta doa ibu, pasti diberikan suatu keberhasilan,” ujar wanita yang baru saja meraih medali ke-8 ini.

Sebelumnya, Fitri Marwahdiyanti tercatat meraih sejumlah prestasi membanggakan pada berbagai kompetisi beladiri tangan kosong seperti juara Poomsae Junior Individual Putri Kejuaraan Taekwondo Provinsi NTB yang berlangsung di Mataram tahun 2015, juara 3 Hyung Senior Beginner Woman, Kejuaraan Nasional 1 di Yogyakarta tahun 2016, Hyung Senior Beginner Woman Kejuaraan Nasional 2 di Yogyakarta, tahun 2017, juara 1 Hyung Senior Beginner Woman Kejuaraan Nasional 3 di Jakarta, tahun 2018. Dia juga pernah mengikuti seleksi ASIAN Hapkido Championship 2019 di Hongkong. [B-19]

Pos terkait