Perusahaan Jagung Diduga Bermain di Alat Tes Kadar Air, Legislator akan Layangkan Panggilan

Petani menjemur jagung. Foto Ant.

Bima, Berita11.com— Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) Ma’rif menduga selama ini banyak perusahaan yang bermain di alat tes kadar air jagung, sehingga merugikan para petani yang menjual jagungnya.

Merespon hal tersebut, duta Partai Gerindra Kabupaten Bima itu mengisyaratkan Komisi I DPRD Kabupaten Bima segera melayankan surat panggilan kepada seluruh perusahaan jagung di Bima, terutama kepada PT Charoen Pokphand Indonesia, Tbk – (CPI) Bima dan PT Sentosa Utama Lestari (SUL).

“Kami akan atensi serta validasi alat tes ter kadar air karena selama ini saya melihat banyak sekali parusahaan yang bermain di alat tes ter kadar air,” kata pria yang akrab disapa Moris ini melalui pernyataan tertulis yang diterima redaksi Berita11.com, Rabu (17/4/2024).

Moris juga mendesak pemerintah segera menaikan harga jagung yang kian anjlok sehingga membuat Isak tangis petani. Menurutnya, desakan tersebut karena harga jagung pada musim panen tahun 2024 ini benar-benar membuat petani menjerit.

Dikatakannya, petani di seluruh desa dan kecamatan mengalami nasib yang sama sehingga tidak ada alasan untuk tidak diperjuangkan, karena harga jagung dengan pengeluaran petani sangat tidak sebanding.

Ma’rif alias Moris Ambalawi. Foto ist.

“Bayangkan saja, pengeluaran petani mulai dari pembelian bibit, pupuk obat-obatan sampai panen sangat besar,” ujar mantan aktivis Serikat Mahasiswa Indonesia yang juga mantan pengusaha ini.

Menurut Moris, jika harga jagung anjlok seperti saat ini, bukan rahasia umum lagi petani mengalami kerugian. Hal itu selalu menjadi kenyataan pahit yang diterima petani selama ini. Merespon hal tersebut, dalam waktu tak lama lagi Komisi I DPRD Kabupaten Bima akan memanggil seluruh perusahaan jagung di Bima. Tujuannya membahas dan mencari solusi masalah yang dialami petani.

“Kami sebagai representasi rakyat tentu tidak akan tinggal diam sebelum pihak-pihak yang berkompeten di dalamnya menjawab jeritan petani. Sebab, petani adalah raja bagi kami,” tandasnya. [B-22]

Follow informasi Berita11.com di Google News