Tanpa Uang Sepeser pun, Putra Nelayan Lulus jadi Anggota Polri dari Jalur Proaktif

Perwira Bagian SDM Polda NTB bersama Erwin (kiri) dan orang tuanya.

Matara, Berita11.com— Banyak jalan menuju Roma. Pribahasa tersebut cocok disematkan bagi mereka yang gigih berjuang. Hal itu juga mungkin tepat menggambarkan sosok Erwin, putra nelayan dari Pulau Maringkik yang sukses menjadi anggota Polri melalui jalur proaktif gelombang pertama tahun 2023.

Cita-citanya sejak awal, hanya ingin membahagiakan kedua orang tuanya. Dia pun harus melewati jalan terjal.

Lahir dari sebuah keluarga sederhana, sebagaia anak nelayan yang tergantung dengan cuaca untuk bisa mendapat hasil dalam memenuhi kebutuhan keluarga, sempat membuatnya ragu bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi atau menjadi seorang abdi negara, menjadi pegawai negeri sipil (PNS) ataupun polisi.

Erwin kemudian berinisiatif mendaftar mengikuti seleksi Polri gelombang I tahun 2023 melalui jalur proaktif. Dia mengikuti seleksi tersebut setelah adanya sosialisasi yang dilakukan Bagian SDM Polda NTB kepada daerah-daerah terpencil tentang tata cara untuk mendaftar menjadi polisi melalui jalur-jalur yang ditetapkan Kapolri, salah satunya jalur proaktif.

Melalui sosialisasi tersebut, alumnus SMA Negeri 1 Keruak tersebut termotivasi dan mulai menyiapkan diri mewujudkan cita-citanya membahagiakan orang tuanya melalui seleksi anggota Polri.

Melalui proses yang cukup panjang dan persaingan yang ketat, Erwin dan seluruh keluarganya hanya bisa berikhtiar dan berdoa. Rupanya usaha dan doa tidak menghianati hasil. Erwin kemudian dinyatakan lolos seleksi anggota Polri gelombang 1 tahun 2023 melalui jalur proaktif dan berhak mengikuti pendidikan dan pelatihan di  Sekolah Polisi Negara (SPN) Belanting Polda NTB pada gelombang 1 tahun 2023.

“Alhamdulillah saya tidak menyangka, dengan tanpa pengorbanan materi sedikitpun anak saya Erwin bisa lolos polisi. Saya awalnya pesimis karena di dalam benak saya mau jadi polisi itu harus punya banyak uang. Namun kali ini saya buktikan bahwa tanpa persiapan dana sedikitpun anak saya lulus,” ucap Zakaria, orang  tua Erwin dengan mata berkaca-kaca tak kuasa menahan haru.

Zakaria juga bersyukur kepada Allah SWT karena anaknya bisa mewujudkan masa depan lebih cerah setelah lolos seleksi anggota Polri.

“Terimak asih ya Allah, terimak asih Bapak Kapolri telah membuat jalur proaktif sehingga masyarakat terpencil seperti kami dapat merasakan kesempatan menjadi polisi,”ucap Zakaria.

Erwin adalah yang paling merasakan bahagia. Langkahnya untuk mewujudkan kebahagian bagi kedua orang tuanya semakin nyata. Seketika dia langsung memeluk erat tangan kedua orang tuanya setelah mengetahui lulus seleksi anggota Polri.

Dia tak berhenti menyampaikan apresiasi kepada tim Polda NTB yang mau mendatangi dusun terpencil tempat dia tinggal, bahkan menyebrang laut hanya untuk mensosialisasikan dan memberi semangat kepada masyarakat untuk bisa mengikuti seleksi calon anggota Polri.

“Alhamdulillah dengan lulus polisi ini merupakan buah dari cita-cita saya yang ingin membahagiakan orang tua dan keluarganya. Mungkin melalui polisi ini martabat keluarga saya bisa terangkat,”ucapnya.

Erwin mengaku tak pernah menyangka akan menjadi anggota kepolisian. Dia sadar diri berasal dari keluarga ekonomi serba pas-pasan. Namun dia optimis kesempatan tetap dimiliki setiap warga Negara.

“Kami sangat sadar bahwa keluarga kami boleh dikatakan miskin, tentu jadi polisi bagi kami adalah hayalan, tapi ini bukti bahwa menjadi polisi itu tidak perlu kaya,” ujar dia. [B-22]