Intelijen Rusia Bongkar Otak Serangan Moskow, Tiga Negara ini Diduga Terlibat

Shamsidin Fariduni, salah satu tersangka pelaku serangan yang menewaskan 137 orang, menghadiri sidang di Moskow, Rusia 25 Maret 2024. Foto Reuters.

Jakarta, Berita11.com— Tiga negara disebut berada di balik serangan di Moskow. Tiganegara tersebut Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Ukraina. Keterlibatan tiga negara tersebut itu ditemukan Intelijen Rusia.

Hal  ditegaskan Kepala Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) Alexander Bortnikov dalam sebuah wawancara dengan jurnalis pro-Kremlin Pavel Zarubin.  Bortnikov mengklaim serangan Moskow “bermanfaat” bagi badan intelijen Barat dan Ukraina untuk mengganggu stabilitas Rusia.

“Kami percaya bahwa tindakan tersebut dipersiapkan oleh kelompok Islam radikal sendiri, dan tentu saja badan intelijen Barat berkontribusi terhadap hal ini, dan badan intelijen Ukraina sendiri terkait langsung dengan hal ini,” ujar Bortnikov dikutip Kamis (28/3/2024).

Ia menyebut para pelaku hendak kabur dari Rusia.  “Para bandit itu bermaksud pergi ke luar negeri. Tepatnya ke wilayah Ukraina. Menurut informasi operasional awal kami, mereka diperkirakan berada di sana,”  kata Bortnikov.

Sementara itu Presiden Rusia Vladimir Putin  berpendapat kekejaman atau insiden berdarah di Moskow sesuai dengan pola tindakan yang dilakukan Kyiv.

“Kekejaman ini mungkin hanya merupakan bagian dari serangkaian upaya yang dilakukan oleh mereka yang telah memerangi negara kita sejak tahun 2014, dengan menggunakan rezim neo-Nazi Kiev sebagai tangan mereka,” kata Putin.

Sebagaimana diketahui, Nazi, menurut dia, selama ini tidak pernah ragu menggunakan cara paling kotor dan tidak manusiawi untuk mencapai tujuan mereka.

Sebagaimana diketahui sebelumnya hampir 140 orang tewas di gedung konser Balai Kota Crocus, Jumat. Insiden itu terjadi ketika orang-orang bersenjata memasuki tempat tersebut dan melepaskan tembakan, serta membakar tempat tersebut.

Tak berselang lama ISIS kemudian mengaku bertanggung jawab. Namun Rusia dengan cepat menghubungkan Ukraina dengan kemarahan tersebut.

Pengakuan ISIS sebagai otak di balik serangan maut Moskow didukung AS. Gedung Putih pun mengatakan kaim Rusia bahwa Ukraina terlibat sebagai propaganda. [B-25]

Follow informasi Berita11.com di Google News