Langkah Strategis Menekan Kemiskinan

Penulis.

Oleh: Andhika Wahyudiono*

Peningkatan jumlah wirausaha nasional telah menjadi fokus utama dalam upaya untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan mempercepat pencapaian pembangunan di Indonesia. Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menekankan bahwa penambahan jumlah wirausaha harus menjadi bagian dari strategi untuk mengatasi masalah kemiskinan di Tanah Air.

Lestari Moerdijat, dalam pernyataan tertulisnya pada Senin, 21 Agustus 2023, menyatakan bahwa semua pihak harus bersama-sama mendukung upaya meningkatkan jumlah wirausaha di Indonesia sebagai salah satu instrumen penting dalam mengatasi permasalahan kemiskinan. Dia menggarisbawahi pentingnya dorongan dan dukungan dari berbagai sektor untuk mendorong pertumbuhan wirausaha.

Berdasarkan survei World Economic Forum pada tahun 2019, sekitar 35,5 persen dari pemuda Indonesia yang berusia 15-35 tahun memiliki keinginan untuk menjadi pengusaha. Namun, pada tahun 2022, aktivitas kewirausahaan nasional masih tergolong rendah, hanya sekitar 3,47 persen.

Data dari Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Kemenkop UKM) menyebutkan bahwa negara dianggap maju ketika memiliki persentase wirausaha sekitar empat persen dari total populasi. Saat ini, negara maju rata-rata memiliki populasi wirausaha antara 10-12 persen.

Dalam konteks ini, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 menargetkan tingkat kemiskinan di Indonesia berada pada kisaran 6-7 persen dan kemiskinan ekstrem mendekati nol persen pada tahun 2024. Namun, pada Maret 2022, persentase penduduk miskin di Indonesia masih mencapai 9,54 persen.

Lestari Moerdijat menegaskan bahwa tantangan penurunan tingkat kemiskinan memerlukan langkah konkret. Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah dengan terus mendorong pertumbuhan jumlah wirausaha di Indonesia. Dia menekankan bahwa pertumbuhan jumlah wirausaha dapat membuka peluang lapangan kerja baru, yang pada gilirannya dapat membantu mengatasi masalah kemiskinan.

Dalam pandangan Lestari, upaya ini juga memerlukan persiapan matang terkait instrumen-instrumen pendukung. Kolaborasi antara kementerian dan lembaga-lembaga terkait di dalam pemerintah harus diperkuat untuk mendukung realisasi pertumbuhan wirausaha.

Sebagai seorang legislator dari Dapil II Jawa Tengah dan anggota Majelis Tinggi Partai NasDem, Lestari juga menekankan peran pendidikan nasional dalam membentuk pola pikir yang mendukung minat generasi muda terhadap dunia wirausaha. Dia berharap bahwa sistem pendidikan dapat memainkan peran penting dalam menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan generasi penerus bangsa.

Lestari Moerdijat meyakini bahwa dengan adanya sinergi dan dukungan dari seluruh pihak, Indonesia mampu menghadapi persaingan dalam berbagai sektor dan mencapai kesuksesan. Melalui kerjasama yang erat dan semangat yang bersama, bangsa ini memiliki peluang untuk bangkit dan menjadi pemain yang unggul dalam arena persaingan global. Dengan mendorong pertumbuhan komunitas wirausaha, negara ini memiliki potensi untuk memperoleh kemajuan yang berkelanjutan serta meningkatkan taraf hidup penduduknya.

Dalam pandangan Lestari, kolaborasi adalah kunci untuk menghadapi perubahan dunia yang dinamis. Dengan bersatu, baik pemerintah, sektor swasta, lembaga pendidikan, maupun masyarakat sipil dapat memberikan kontribusi yang berarti terhadap pembangunan dan pencapaian tujuan bersama. Semangat untuk berkolaborasi mencerminkan kesadaran akan pentingnya bersama-sama mengatasi hambatan dan mewujudkan potensi maksimal.

Dalam konteks ini, Indonesia memiliki peluang nyata untuk menonjol di arena global. Dengan mengarahkan perhatian pada perkembangan sektor wirausaha, negara ini dapat menciptakan lapangan kerja baru, menggerakkan pertumbuhan ekonomi, dan menekan angka kemiskinan. Keberhasilan pertumbuhan wirausaha juga dapat berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan secara umum.

Lestari meyakini bahwa pertumbuhan wirausaha tidak hanya sekadar menciptakan peluang kerja, tetapi juga memicu inovasi dan perkembangan ekonomi yang lebih berkelanjutan. Dengan memberikan dukungan yang kuat terhadap para wirausahawan muda, baik dalam hal pelatihan, akses permodalan, maupun akses pasar, kita dapat membangun lingkungan yang kondusif untuk mengembangkan usaha kreatif dan inovatif.

Dalam menjalankan misinya, Lestari juga menggarisbawahi pentingnya peran pendidikan nasional. Dia percaya bahwa sistem pendidikan harus mendukung pembentukan pola pikir yang mendorong minat generasi muda terhadap dunia wirausaha. Dengan memasukkan prinsip-prinsip kewirausahaan ke dalam kurikulum, siswa akan terbuka terhadap pemahaman tentang bagaimana mengembangkan bisnis dan memahami dinamika pasar.

Kunci dari semua ini adalah komitmen dan semangat bersama untuk meraih kemajuan yang berkelanjutan. Dengan kerjasama antara berbagai pihak, kita dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh Indonesia. Lestari menyadari bahwa perjalanan ini tidak akan mudah, tetapi dia percaya bahwa dengan usaha bersama, bangsa ini dapat mengatasi tantangan dan mewujudkan impian menjadi pemain berpengaruh di tingkat global.

Melalui dorongan pertumbuhan wirausaha, Indonesia bukan hanya dapat meraih keunggulan ekonomi, tetapi juga memberikan dampak positif yang luas pada masyarakatnya. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan akan membawa peningkatan kesejahteraan, menciptakan peluang, dan memberikan harapan bagi masa depan yang lebih cerah. Oleh karena itu, melalui semangat kolaborasi dan semangat untuk berinovasi, Indonesia memiliki potensi untuk mengukir prestasi besar dan menjadi teladan bagi negara-negara lain dalam memajukan kesejahteraan dan perkembangan ekonomi secara inklusif.

*) Dosen UNTAG Banyuwangi