Kronologi Puluhan Warga Kota Bima Keracunan Massal

Penjabat Sekretaris Daerah Kota Bima, H Supratman saat melihat kondisi lansia, salah satu dari puluhan korban keracunan massal yang dirawat di rumah sakit di Kota Bima, Sabtu (16/11/2024).
Penjabat Sekretaris Daerah Kota Bima, H Supratman saat melihat kondisi lansia, salah satu dari puluhan korban keracunan massal yang dirawat di rumah sakit di Kota Bima, Sabtu (16/11/2024).

Kota Bima, Berita11.com— Sedikitnya 68 warga Kota Bima mengalami keracunan massal dan dirawat di sejumlah rumah sakit di Kota Bima, Sabtu (16/11/2024). Warga yang mengalami keracunan berasal dari Kelurahan Rabadompu Barat dan Rabadompu Timur kecamatan Raba Kota Bima.

Informasi yang dihimpun Berita11.com, keracunan massal terjadi setelah warga menghadiri acara syukuran pernikahan putra salah satu warga di RT 02/01 Kelurahan Rabadompu Timur Kecamatan Raba, sekira pukul 14.00 Wita, Jumat (15/11/2024) lalu.

Bacaan Lainnya

Usai doa, kegiatan syukuran di rumah warga tersebut dialnjutkan acara ramah tamah disertai hidangan yang disiapkan tuan rumah acara syukuran. Warga yang diundang secara bergantian mengambil hidangan yang disiapkan, di antaranya soto ayam. Setelah itu, sekira pukul 14.50 Wita, acara doa dan ramah taman selesai. Warga yang diundang kemudian kembali ke rumah masing-masing.

Sehari setelah itu, sekira pukul 04.30 Wita, Sabtu, 16 November 2024, salah satu warga yang menghadiri acara syukuran sekaligus Ketua RT 01/01 Kelurahan Rabadompu, Darwis, mengalami mual-mual dan diare. Kemudian sekira pukul 14.20 Wita, puluhan warga lain juga mengalami hal yang sama, muntah-muntah dan diare.

BACA JUGA: Dukung KTT G20, Aktivis IMM NTB dan KNPI Berharap Masalah Iklim dan Krisis Energi jadi Antensi

Tak lama kemudian, Ketua RW 01 Kelurahan Rabadompu Timur, Ahmad menyampaikan informasi terkait kondisi keracunan massal yang dialami warga RT 01 dan RT 02 Kelurahan Rabadompu Timur kepada Babinsa dan Bhabinkamtibmas setempat. Aparat keamanan tersebut kemudian mendatangani tempat kejadian perkara (TKP) dan menyarankan warga agar dibawa ke rumah sakit terdekat dan membantu proses evakuasi warga yang mengalami keracunan massal.

Hingga Sabtu (16/11/2024) sore, sebanyak 68 warga Kota Bima yang mengalami keracunan tersebut dirawat intensif di sejumlah fasilitas kesehatan di Kota Bima seperti di RSUD Kota Bima 35 orang, 13 di RSUD Bima, 6 di Rumah Sakit Dokter Agung dan 14 di Rumah Sakit TK IV Sultan Abdul Kahir II Bima.

Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kota Bima, Syahrial Nuryadin menyebut, pemerintah masih mendata jumlah warga yang mengalami keracunan massa.

“Saat ini pasien sedang dalam perawatan intensif yang tersebar di beberapa rumah sakit di Kota. Bima, antara lain RSUD Kota Bima, RSUD TNI, RS dr. Agung, dan RSUD Bima,” ujar Syahrial saat dihubungi Berita11.com melalui layanan media sosial whatshapp, Jumat (16/11/2024) sore.

BACA JUGA: Setelah Dua Hari Upaya Pencarian, Korban Terseret Banjir di Dompu Ditemukan di Teluk Saleh

Pejabat yang akrab disapa Ryan ini mengatakan, penyebab keracunan massal diduga bersumber dari soto ayam. Penjabat Wali Kota Bima, H Muhtar dan Pj Sekretaris Daerah Kota Bima, H Supratman telah melihat langsung kondisi warga yang dirawat di sejumlah pusat layanan kesehatan di Kota Bima.

“PJ Walli Kota (Bima) telah memerintahkan dinas terkait agar segera melakukan penanganan dan tindakan sesuuai prosedur, agar segera tertangani dengan baik,” ujar Ryan.

Ia mengatakan, Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima juga mendata warga yang mengalami keracunan massal di seluruh rumah sakit. “Sementara total 59 warga Rabadompu Timur, 10 orang warga Rabadompu Barat, di luar ini masih ada yang dirawat di rumah. Saat ini Dikes sedang mendata,” ujarnya.

Pada bagian lain, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima, Ahmad menyebut total warga yang keracunan sebanyak 105 orang. 50 lebih orang dirawat inap di sejumlah rumah sakit, seperti RSUD Bima, RS TNI AD, RS Dokter Agung, dan RSUD Kota Bima.

“Dengan gejala ringan dan diobservasi di rumah ada sebanyak 53 orang,” sebut Ahmad.

Ia menyebut, Dinas Kesehatan setempat telah membawa sampel muntah ke laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) Kota bima untuk diperiksa. [B-22/B-12]

Follow informasi Berita11.com di Google News

Pos terkait