Momentum WHD, UN Women Bersama KOICA dan Kedubes Belanda Gelar Pertukaran Pengetahuan HDP Nexus di Bima

Suasana Pertukaran Pengetahuan Humanitarian, Development, Peace (HDP) Nexus di Ballroom Hotel Marina Inn Kota Bima, Selasa (26/8/2025). Foto Berita11.com.
Suasana Pertukaran Pengetahuan Humanitarian, Development, Peace (HDP) Nexus di Ballroom Hotel Marina Inn Kota Bima, Selasa (26/8/2025). Foto Berita11.com.

Kota Bima, Berita11.com— Memperingati Hari Kemanusiaan Sedunia (World Humanitarian Day/ HDP), UN Women bersama mitra nasional dan lokal menyelenggarakan Pertukaran Pengetahuan Humanitarian, Development, Peace (HDP) Nexus di Ballroom Hotel Marina Inn Kota Bima, Selasa (26/8/2025).

UN Women mengimplementasikan dua proyek utama—yang didukung oleh Korea International Cooperation Agency (KOICA) dan Pemerintah Belanda—di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Tengah, dan Jawa Barat. Keduanya mendukung integrasi perspektif gender dalam kebijakan nasional dan lokal, penguatan kapasitas masyarakat sipil, serta pelibatan komunitas dalam aksi kemanusiaan dan pembangunan perdamaian.

Bacaan Lainnya

Kepala program UN Women Dwi Yuliawati menjelaskan, Pertukaran Pengetahuan Humanitarian, Development, Peace (HDP) Nexus dalam rangka memeringati Hari Kemanusiaan Sedunia (World Humanitarian Day) merupakan bagian dari penghargaan terhadap pekerja kemanusiaan, tindakan nyata guna melindungi mereka yang berisiko tinggi dalam situasi krisis.

“Hari Kemanusiaan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 19 Agustus adalah momen untuk menghormati dan mengenang para pekerja kemanusiaan yang telah gugur dalam upaya membantu sesama,” ujarnya.

Perturakan pengetahuan tentang HDP Nexus juga merupakan seruan untuk mengakui dan mendukung pekerjaan vital para pekerja kemanusiaan yang sering kali berada di garis depan krisis.

“Kami mengucapkan terima kasih dan penghormatan atas keberanian dan komitmen mereka dalam menyelamatkan nyawa dan membantu mereka yang membutuhkan,” ujarnya.

Pihaknya mendorong sesi diskusi prinsip-prinsip kemanusiaan dapat diterapkan secara lebih efektif dalam upaya pembangunan berkelanjutan dan pencapaian perdamaian jangka panjang.

“Kami mengajak seluruh pihak untuk bertindak untuk kemanusiaan, yang berarti meningkatkan kesadaran tentang tantangan yang dihadapi pekerja kemanusiaan dan mendukung upaya perlindungan mereka,” katanya.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi untuk mengatasi ancaman yang semakin meningkat terhadap pekerja kemanusiaan dan orang-orang yang mereka bantu.

“Mengakhiri sambutan ini kami berharap agar kegiatan pertukaran pengetahuan ini dapat melahirkan ide-ide dan solusi yang konstruktif, serta menginspirasi tindakan lebih lanjut demi kemanusiaan,” pungkasnya.

Sekretaris Kedua Bidang Politik Kedutaan Besar Belanda untuk Indonesia, Zilla Boyer mengatakan, pihaknya senang berada di Bima yang menjadi simpul ketangguhan kepedulian dan kepemimpinan perempuan.

“Hari kemanusiaan sedunia merupakan waktu untuk kembali melakukan sosialisasi untuk memberikan penghormatan kepada mereka yang menjadikan diri untuk melindungi dan menguatkan masyarakat di masa-masa sulit,” ucapnya.

Menurutnya, tentang kemanusiaan, pembangunan dan perdamaian di Bima memberi pelajaran yang lebih nyata daripada teori.

BACA JUGA:  Wujudkan Jateng Solar Province, Pemprov Serius Kembangkan PLTS

“Di sini kita melihat ketika perempuan memimpin masyarakat menjadi lebih kuat, ketika pemuda dilibatkan perdamaian menjadi lebih berkelanjutan dan ketika solusi beragam pada nilai dan tradisi lokal, perubahan tidak hilang, melainkan di Bima sendiri mengingatkan kita akan hal itu. Masyarakat Bima memiliki warisan yang kaya akan kekuatan semangat itu hidup hingga hari ini, pada perempuan yang mengibaratkan pesan kepada pemuda yang membuka ruang dialog,” ujarnya.

Ia mengulas peran perempuan sebagai pemimpin di Bima, salah satunya  Hj Indah Dhamanyanti Putri yang menjadi bupati perempuan pertama di Bima dan saat ini menjadi Wakil Gubernur NTB.

“Perjalanan menyampaikan pesan kepada setiap anak perempuan minimal suara kalian penting. Kepemimpinan kalian mungkin di masa depan kalian terbuka luas,” ujarnya.

Ia berharap pertemuan memberikan ruang untuk saling terhubung dengan kerja bersama.

“Kita bisa belajar satu sama lain menemukan sinergi dan memperkuat kerja bersama semuanya harus saling terkait seperti yang kita lihat bagaimana bisa melihatnya dalam peran perempuan dan pemuda yang aktif memastikan kesetaraan gender dan kita melihat dalam kepentingan perempuan luar biasa yang mengingatkan kita bahwa pemberdayaan itu nyata dan membawa perubahan ini,” kata Boyer.

Pada kesempatan yang sama, Asisten I Setda Kabupaten Bima, Fathullah mengatakan, perempuan memiliki peran sentral dalam membangun ketahanan sosial dan perdamaian dari rumah tangga, komunitas hingga ranah publik.

“Perempuan adalah agen perubahan yang mampu menempatkan perbedaan merawat harmoni dan memperkuat solidaritas, oleh karena itu pemberdayaan perempuan bukan hanya isu kesetaraan gender melainkan juga strategi pembangunan dan perdamaian yang berkelanjutan,” ujar mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bima ini.

Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bima terus mendukung dan memberdayakan gerakan kemanusiaan dan peradaban yang selaras dengan hidup masyarakat. Menurutnya,  penanganan krisis kemanusiaan sebagai bagian dari upaya pembangunan dan menciptakan perdamaian harus berjalan beriringan, saling menguatkan serta melibatkan seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali.

“Kami juga memberikan ruang yang lebih luas bagi perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan, baik melalui penguatan kapasitas pemberdayaan ekonomi, peningkatan pendidikan maupun keterlibatan dalam pengambilan keputusan publik,” ujarnya.

Mewakili Pemkab Bima, Fathullah mengajak semua pihak terus bekerja sama saling mendukung dan menempatkan kemanusiaan sebagai prioritas utama dalam setiap langkah pembangunan.

“Mari kita jadikan perempuan sebagai pilar utama perdamaian sehingga kita dapat mewariskan dunia yang lebih baik bagi generasi mendatang dapat tercapai,” pungkasnya.

BACA JUGA:  Dari 191 Desa, hanya 184 Kades di Kabupaten Bima yang akan Dikukuhkan, ini sebabnya
Suasana Pertukaran Pengetahuan Humanitarian, Development, Peace (HDP) Nexus di Ballroom Hotel Marina Inn Kota Bima, Selasa (26/8/2025). Foto Berita11.com.
Suasana Pertukaran Pengetahuan Humanitarian, Development, Peace (HDP) Nexus di Ballroom Hotel Marina Inn Kota Bima, Selasa (26/8/2025). Foto Berita11.com.

Sementara itu, Kepala Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Bencana dan Konflik Sosial, Kemenko PMK, Laode Muhamad Talib mengatakan,  momentum WHD 2025 bukan hanya untuk mengenang jasa para pekerja kemanusiaan yang gugur saat bertugas, namun juga sebagai momentum refleksi dan penguatan solidaritas untuk melindungi kelompok rentan serta membangun ketangguhan masyarakat.

“Indonesia adalah salah satu negara dengan risiko bencana tertinggi di dunia. Tahun 2024 tercatat lebih dari 3.700 kejadian bencana yang berdampak luas, terutama terhadap perempuan, anak, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan lainnya,” ujar dia.

Dikatakannya, Kemenko PMK telah meluncurkan program unggulan #KITA TANGGUH sebagai gerakan nyata membangun budaya tangguh bencana. Program ini memiliki tiga pilar utama. Pilar pertama, budaya tangguh bencana, yang fokus pada peningkatan kesadaran, pengetahuan, kepedulian, dan pemberdayaan terhadap risiko masyarakat bencana.

Pilar kedua, kolaborasi tangguh, yaitu memperkuat kerja sama multipihak dengan melibatkan perempuan, anak, dan kelompok rentan lainnya secara aktif dalam upaya penanggulangan bencana.

Pilar ketiga, dashboard tangguh, yaitu platform digital yang dirancang untuk menyatukan, mengedukasi, sekaligus memperluas jangkauan program ketangguhan masyarakat.

“Target kita hingga tahun 2029 adalah 100 ribu penerima manfaat langsung dan 4 juta masyarakat teredukasi serta terpantau melalui Dashboard Tangguh. Dengan program KITA TANGGUH menjadi bagian dari pemerintah untuk memperkuat budaya ketangguhan bangsa,”  ujarnya.

Laode menekankan pentingnya perlindungan bagi pekerja kemanusiaan sebagai garda terdepan dalam penanggulangan bencana.

“Jika kita tidak mampu menjaga keselamatan mereka, maka kita telah kehilangan sisi kemanusiaan kita. Mari kita perkuat komitmen melindungi kelompok rentan, meningkatkan kolaborasi, dan memperkuat budaya gotong royong yang menjadi identitas bangsa,” tandasnya.

Pertukaran Pengetahuan Humanitarian, Development, Peace (HDP) Nexus di Ballroom Hotel Marina juga dihadiri penyintas kelompok ekstremis di Bima. Kegiatan juga dihadiri Kepala Program UN Women Dwi Yuliawati,  Asisten Moderasi Beragama Kemenko PMK RI  Laode Muhamad Talib,  Deputi I Bidang Pencegahan BNPT Prof Dr Irfan Idris MA, Kepala Badan Kesbangpol Kota Bima, Dr Muhammad Hasyim M.Ec.Dev,  Kabid Pengkajian Masalah Strategis Badan Kesbangpol Kabupaten Bima, Zainuddin, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bima, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bima, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bima,  Direktur LA RIMPU Bima,  Prof Atum Wardatun, Direktur LP2DER Bima Ir Bambang , perwakilan mahasiswa dari STKIP Taman Siswa Bima dan perwakilan media mitra UN Women di Bima. [B-12]

Follow informasi Berita11.com di Google News

Pos terkait