Bima, Berita11.com— Akses layanan yang mudah dan cepat merupakan harapan dari seluruh masyarakat saat berobat ke fasilitas kesehatan. Salah satu warga Aisyah (44), berbagi pengalamannya mendampingi anaknya yang menjalani operasi patah tulang dengan memanfaatkan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Aisyah mengungkapkan, layanan tersebut memberikan kemudahan tanpa harus antri lama. Program JKN sangat membantu baik dari akses maupun biaya.
“Awal kejadian, dua bulan lalu ketika anak saya terjatuh di kamar mandi. Pada saat itu, anak saya bilang kalau pergelangan tangannya sakit dan agak susah digerakkan. Saya memutuskan untuk membawanya ke tukang urut terlebih dahulu. Namun, alih-alih membaik, kondisi pergelangan tangannya justru semakin memburuk. Saya panik dan memutuskan untuk membawa anak saya ke Puskesmas Palibelo. Setelah diperiksa, dokter menyarankan agar kami dirujuk ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bima untuk diperiksa lebih lanjut,” ujar Aisyah, Selasa (08/10/2024).
Proses pengobatan anaknya saat berobat mendapatkan layanan dengan cepat setelah menggunakan antrean online dan semua biaya operasi hingga proses pemulihan tetap menjadi tanggungan dari BPJS Kesehatan untuk pengobatan anaknya.
Aisyah membawa anaknya menuju ruang radiologi untuk difoto scan demi mendiagnosa penyakit agar tindakan yang diberikan pun tepat sasaran. Hasilnya, tangan anaknya diketahui patah dan perlu segera dioperasi.
Menurutnya, pelayanan yang didapatkan di Puskesmas maupun rumah sakit sangatlah baik. Seluruh tenaga medis, mulai dari dokter, perawat, dan petugas administrasinya, memberikan pelayanan yang memuaskan.
“Saya apresiasi dua jempol untuk pelayanan yang diberikan oleh pihak Puskesmas dan rumah sakit kepada kami. BPJS Kesehatan yang memberikan akses dan kanal layanan yang sangat mudah. Petugas administrasi juga memproses registrasi dengan cepat, serta dokter dan perawat yang ramah,” ungkap Aisyah.
Aisyah menjelaskan selama menjalani operasi hingga perawatan sama sekali tidak mengeluarkan uang sedikit pun, semua biaya perawatan termasuk obat-obatan dijamin melalui Program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan .
Aisyah juga berbagi pengalamannya menggunakan fitur antrean online di Aplikasi Mobile JKN untuk pertama kalinya.
“Program JKN benar-benar meringankan beban saya. Bayangkan saja, kalau saya harus bayar semua biaya pengobatan sendiri, pasti saya akan kesulitan. Berkat Program JKN, saya bisa fokus pada pemulihan anak saya tanpa perlu memikirkan biaya. Pada kunjungan kali ini, kami mendaftar antrean secara online di Aplikasi Mobile JKN setelah mendapat informasi dari petugas BPJS SATU di rumah sakit. Banyak fitur yang disediakan untuk memudahkan peserta JKN,” jelas Aisyah.
Ia menyatakan, Aplikasi Mobile JKN sangat mempermudah aksesnya terhadap layanan kesehatan. Setelah mencobanya, Aisyah benar-benar merasakan manfaatnya. Dengan mendaftar antrean secara online, ia dapat menghemat waktu dan lebih mudah merencanakan waktu keberangkatan ke fasilitas kesehatan, sebab aplikasi ini juga menyediakan perkiraan waktu layanan.
“Fitur ini sangat canggih dan membantu peserta yang ingin berobat. Saya berharap digitalisasi layanan dari Program JKN ini dapat membantu masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Saya ingin agar semua orang memanfaatkan fitur-fitur yang tersedia di Aplikasi Mobile JKN. Saya sudah mencoba fitur antrean online, dan itu sangat memudahkan kami karena kami tidak perlu menunggu lama di fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pengobatan,” kata Aisyah.
Aisyah juga mengungkapkan pelayanan BPJS Kesehatan semakin membaik, termasuk respons cepat dari pihak rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dalam melayani pasien. Ia pun berharap Program JKN yang dikelola BPJS Kesehatan ini terus ada, karena sangat bermanfaat bagi seluruh masyarakat. [B-22]
Follow informasi Berita11.com di Google News
