Dari Cibiran Jadi Sarjana: Kisah Andi Supriyanto, Sekretaris GMNI Bima yang Lulus dengan IPK 3,25

Andi Supriyanto. Foto Safitri./ Berita11.com.
Andi Supriyanto. Foto Safitri./ Berita11.com.

Sabtu, 7 November 2025, menjadi hari bersejarah bagi  Andi Supriyanto. Bersama 209 wisudawan lainnya, ia dikukuhkan sebagai Sarjana Pendidikan dalam Sidang Terbuka Senat Wisuda Program Sarjana (S1) Angkatan V Tahun 2025-2026 STKIP Harapan Bima, yang digelar di Gedung Kurnia, Bolo, Kabupaten Bima.

Di tengah kebahagiaan itu, lulusan Program Studi Pendidikan Informatika ini, menyimpan segudang kisah perjuangan. Ia berhasil menyelesaikan studi dengan IPK 3,25, sebuah pencapaian yang membuktikan tekadnya, meski sempat dipandang sebelah mata.

Bacaan Lainnya

Andi Supriyanto adalah anak ketiga dari pasangan Nasaruddin dan Rosdiana, berasal dari Dusun Lewi, Desa Bala, Wera, Kabupaten Bima. Selama menempuh pendidikan di STKIP Harapan Bima, alumnus SMPN 2 dan SMAN 2 Wera ini harus jauh dari keluarga dan rumah.

BACA JUGA:  Sempat Ditunjuk sebagai Wakasek dengan Honor Rp200 Ribu, Pria ini Malah Sukses Gaji Pekerjanya Jauh di atas UMR

Namun, tantangan terbesarnya bukan hanya jarak. Pada awal masa kuliahnya, Andi mengaku banyak orang yang mencibir, bahkan menganggap ia “tidak harus berada di lingkungan pendidikan” dan menyebutnya sebagai berandalan.

“Pengalaman duka dan hal tak terlupakan selama kuliah, ketika semua orang memandang bahwa saya tidak harus berada di lingkungan pendidikan,” kenang Andi.

Ironisnya, cibiran itu justru menjadi bahan bakar. Alih-alih patah semangat, ejekan tersebut semakin meneguhkan tekadnya untuk menuntaskan studi. Ia membuktikan bahwa pemuda dari kampung memiliki kesempatan yang sama untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya.

 

Pilihan Relevan dan Jiwa Aktivis

Andi memilih Program Studi Pendidikan Informatika karena keyakinannya bahwa jurusan yang berkaitan dengan IT sangat relevan dengan kebutuhan zaman, di mana dunia profesional membutuhkan individu yang kompeten di bidang teknologi informasi.

Di samping kesibukan akademik, Andi juga dikenal aktif berorganisasi. Semangat nasionalisme yang membara membawanya ke Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), hingga kini ia dipercaya menduduki jabatan sebagai Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Bima.

BACA JUGA:  Tapak Tilas Anak Petani, Dulu pernah jadi Buruh, kini Sukses Duduk di Kursi Legislatif

Melalui GMNI, Andi dan rekan-rekannya aktif dalam kegiatan yang berdampak pada penyadaran politik, ekonomi, dan budaya, seperti seminar, bakti sosial, dan aksi-aksi konkret menekan kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak kepada kelompok termarginal.

 

Harapan dan Cita-Cita untuk Bima

Meski tak banyak meraih prestasi menonjol (saat SMP ia pernah mengikuti seleksi Olimpiade Matematika), ambisi Andi untuk maju tak pernah padam. Setelah menyelesaikan tugasnya sebagai Sekretaris Umum GMNI, ia berencana melanjutkan ke jenjang Magister (S2). Ia bertekad untuk mengangkat derajat keluarganya melalui pendidikan.

Dalam catatan penutupnya untuk pemerintah, Andi menyoroti kondisi sosial-ekonomi di daerahnya. Ia berharap pemerintah daerah, dengan tagline perubahannya, dapat menyediakan lapangan pekerjaan dan mendorong pendidikan di wilayah, guna menekan angka pengangguran yang cukup tinggi.

“Saya juga berharap agar Pemda Bima dengan tagline perubahan dapat berdampak pada rakyat kecil, sehingga masalah kriminal, ketimpangan, dan struktur kebudayaan dapat tercipta demi menuju pada cita-cita Bima bermartabat,” tutup Andi. (Fit)

Follow informasi Berita11.com di Google News

 

 


Pos terkait