Perjalanan Menuju Cakupan Kesehatan Semesta di Pulau Sumbawa

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bima, Tati Haryati Denawati.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bima, Tati Haryati Denawati.

Kota Bima, Berita11com—Universal Health Coverage (UHC) atau Cakupan Semesta merupakan salah satu indikator komitmen pemerintah untuk memastikan tersedianya jaminan kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia.

Komitmen ini ditandai dengan terdaftarnya minimal 98 persen penduduk suatu daerah ke dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Tersedianya jaminan kesehatan, akan menjamin akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu tanpa beban finansial yang berarti.

Bacaan Lainnya
Iklan%20tamsis

Salinan%20dari%20Salinan%20dari%20Salinan%20dari%20Emas%20dan%20Hitam%20Geometris%20Selamat%20Har 20250329 105626 0000

Hingga medio 2024, sebanyak 35 provinsi telah mencapai UHC, salah satunya provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Keberhasilan ini, tentu tidak terlepas dari dukungan seluruh pemerintah kabupaten/kota di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.

Dukungan yang tidak hanya menunjukkan kepedulian pemerintah daerah kepada rakyat, namun juga membuktikan komitmen Pemerintah Daerah untuk memastikan tersedianya jaminan sosial demi masyarakat dapat hidup bermartabat.

Pulau Sumbawa dengan penduduk mencapai 1.642.354 jiwa, telah terdaftar lebih dari 1.320.300 jiwa atau sekitar 99 persen sebagai peserta program JKN yang tersebar di seluruh kabupaten/kota.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bima, Tati Haryati Denawati menjelaskan, perjalanan pulau tersebar di Provinsi NTB ini untuk mencapai UHC telah dimulai pada tahun 2016, dengan tercapainya UHC Kabupaten Sumbawa Barat. Disusul Kabupaten Dompu pada tahun 2017, kemudian Kota Bima pada tahun 2018.

Kulminasi dari perjalanan menuju UHC ditandai pada awal 2023 ketika Kabupaten Sumbawa mempersembahkan UHC sebagai kado ulang tahun ke-64 bagi masyarakatnya. Pada akhir 2023, Kabupaten Bima menyempurnakan UHC Provinsi NTB pada 1 Desember 2023. Dengan bergabungnya dua kabupaten terbesar di Pulau Sumbawa ini, jaminan kesehatan masyarakat tidak lagi sekadar impian.

Perjuangan dan komitmen Pemerintah Daerah ini sudah selayaknya diapresiasi dan didukung oleh seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan.

BACA JUGA: Ini Potensi Besar Energi dan Sumber Daya Mineral yang Mengelilingi NTB

Tati Haryati mengatakan, pentingnya cakupan semesta untuk memastikan aksesibilitas layanan yang bermutu dan berkesinambungan bagi seluruh masyarakat.

“Kita patut bersyukur bahwa kini 100% kota dan kabupaten sudah mencapai UHC. Perjalanan untuk mencapai UHC tentu saja tidak mudah. Yang utama adalah persistensi kita untuk meyakinkan pemerintah daerah bahwa BPJS Kesehatan profesional dan amanah dalam menjalankan program jaminan kesehatan,” ujar Dena, Selasa (6/8/2024).

Selain itu, lanjut Dena, perjalanan untuk mencapai UHC tersebut melewati persistensi mencari dukungan seluruh pemangku kepentingan daerah, termasuk legislatif untuk memastikan dan meyakinkan bahwa JKN adalah program prioritas nasional yang membutuhkan dukungan kita semua.

“Perjalanan UHC dilalui dengan mencari semua dukungan pemangku kepentingan dan stakeholders kunci untuk memastikan dan meyakinkan mereka bahwa BPJS Kesehatan adalah garda terdepan untuk mendukung validitas dan akuntabilitas iuran untuk mencapai cakupan semesta”, ujar Dhena.

Selain itu, dengan capaian UHC non cut off, artinya tidak ada lagi permasalahan yang menghambat akses dengan alasan tidak ada biaya ataupun misalnya masalah karena harus menunggu 14 hari atau menunggu bulan berikutnya, namun dengan UHC non cut off sangat membantu masyarakat sehingga tidak khawatir dan tidak takut untuk berobat.

Dengan UHC non cut off di seluruh kota dan kabupaten, keluhan masyarakat terkait JKN sudah sangat-sangat berkurang terutama keluhan terkait dengan penonaktifan peserta PBI APBN. Alhamdulillah dengan komitmen seluruh pemerintah daerah, akhirnya masyarakat akan lebih mudah untuk mengakses layanan kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat hidup masyarakat bisa terwujud dan lebih baik”, imbuhnya.

BPJS Kesehatan juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemerintah kota dan kabupaten atas komitmennya memastikan jaminan kesehatan, jaminan akses, jaminan pelayanan yang berkualitas dan jaminan perlindingan finansial bagi masyarakat kota dan kabupaten yang berada di wilayah kerja Kantor Cabang Bima.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BPJS Kesehatan beserta jajaran berkunjung ke salah satu RS mitra, yaitu RS PKU Muhammadiyah Kota Bima. Kunjungan ini dilakukan untuk melihat secara langsung pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit kepada pasien peserta JKN. Selain itu, mendengarkan aspirasi peserta JKN kepada BPJS Kesehatan dan kepada RS demi peningkatan mutu layanan.

BACA JUGA: Munas IKA Unram Diwarnai Walk Out, ini Sebabnya

Dena mengatakan, BPJS Kesehatan berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik kepada peserta JKN. Salah satunya dengan memastikan pelayanan yang bermutu oleh fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

“Terima kasih kepada manajemen Rumah Sakit PKU Muhammadiyah yang telah menjadi salah satu favorit masyarakat di wilayah Kota dan Kabupaten Bima karena pelayanannya yang sangat ramah dari hati dan juga telah menyediakan ruang rawat yang sudah mendekati standar”, pungkas Dhena.

Pada kesempatan yang sama, Direktur RS PKU Muhammadiyah, dr. H Muhamad Ali, Sp.PD.FINASIM mengatakan, seluruh tim dan manajemen Rumah Sakit tetap berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada seluruh peserta JKN dengan menambah beberapa fasilitas ruang layanan agar masyarakat tidak perlu jauh-jauh untuk memilih fasilitas kesehatan lain.

“Untuk menunjang dan meningkatkan mutu layanan kepada pasien dan memberikan kenyamanan pada ruang tunggu, manajemen telah melakukan penambahan ruang layanan termasuk ruang operasi agar pasien tidak antre lama dan layanan kesehatan yang diperoleh bisa lebih maksimal serta dapat meningkatkan kepuasan layanan bagi peserta terutama yang telah terdaftar sebagai peserta JKN”, jelasnya.

“Terima kasih BPJS Kesehatan telah memberikan kepercayaan kepada RS PKU Muhammadiyah dalam melayani seluruh masyarakat baik di Kota maupun Kabupaten Bima. Manajeman juga terus menerus melakukan peningkatan mutu layanan agar masyarakat mendapatkan akses layanan yang lebih cepat,”tutupnya.

Mari kita kawal bersama supaya program JKN tetap menjadi tumpuan dan harapan bagi seluruh penduduk untuk memperoleh hak-hak sesuai dengan prinsip dasar pelaksanaan program JKN. Melalui transformasi mutu layanan, masyarakat sudah lebih mudah dan cepat dalam mengakses layanan kesehatan di seluruh fasilitas kesehatan.

Follow informasi Berita11.com di Google News

Salinan%20dari%20Salinan%20dari%20Salinan%20dari%20Salinan%20dari%20Salinan%20dari%20Emas%20dan%20H 20250329 142724 0000

Pos terkait