Jelang Musim Hujan, BPBD Kabupaten Bima dan Mitra Gelar Rakor Mengantisipasi Bencana Hidrometeorogi

Suasana rakor lintas sektor yang digelar di ruang Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Bima, Rabu (15/10/2025).
Suasana rakor lintas sektor yang digelar di ruang Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Bima, Rabu (15/10/2025).

Bima, Berita11.com— Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima bersama mitra menggelar rapat koordinasi (rakor) menghadapi sejumlah bencana hidrometeorologi. Rakor digelar di ruang Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Bima, Rabu (15/10/2025).

Rakor tersebut membahas antasipasi sejumlah bencana hidrometeorologi, antara lain kekeringan, kebakaran hutan dan lahan potensi bencana luapan banji memasuki musim hujan 2025.

Bacaan Lainnya

Rakor  tersebut dipimpin Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima  H Isryah dan dihadiri Kabag Operasional Polres Bima Kompol Iwan Sugianto, perwakilan Kodim 1608/Bima, OPD terkait, BMKG, BBWS Nusa Tenggara  I, Baznas, PMI, Orari, MDMC, KPH Maria Donggo Masa, KPH Marowa dan beberapa instansi mitra BPBD.

BACA JUGA:  Rasakan Banyak Manfaat, Warga Pesisir Berharap Pemkab segera Wujudkan UHC

“Rakor ditujukan  untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh  dan pada saat yang sama menentukan langkah-langkah tindak lanjut,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima, Isryah.

Menurutnya, untuk mengantisipasi potensi dampak bencana,  perlu kolaborasi  untuk menghitung secara cepat dampak kerugian dan kerusakan. Untuk itu, OPD  teknis diharapkan berkolaborasi secara intensif saat pra dan pasca bencana.

Sementara itu,  Fungsional Kebencanaan BMKG Bandara M Salahudin Bima, Laksita Widomurti memaparkan, dari hasil prediksi ancaman bencana di Kabupaten Bima akan mengalami peningkatan dari November. Kemudian memasuki level siaga pada Desember serta mencapai puncak pada Januari 2026.

“Secara keseluruhan setelah mencapai puncaknya pada Januari-Februari, intensitas curah hujan di Kabupaten Bima akan menurun secara bertahap pada bulan Maret dan April 2026,” ujarnya.

BACA JUGA:  Operasi Zebra Rinjani Digelar 15 Hari di Wilayah Polda NTB, ini yang harus Anda Siapkan

Pertemuan tersebut  merekomendasikan agar masyarakat diimbau segera  melakukan aksi kolektif membersihkan seluruh saluran air, mulai dari selokan hingga sungai untuk memastikan aliran air lancar.

Selain itu, membagikan informasi peringatan dini kepada seluruh elemen masyarakat baik melalui beragam platform media sosial. Rakor juga menekankan pentingnya secara terus menerus  mitigasi prabencana sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing. [B-22]

Follow informasi Berita11.com di Google News

 

 

Pos terkait