Bima, Berita11.com– Ungkapan positif masyarakat atas kemudahan akses layanan dalam program JKN kepada seluruh masyarakat terus menerus dan makin bertumbuh. Salah satu warga Desa Kananta Syamsuddin (56) berbagi pengalaman saat berkunjung di fasilitas kesehatan untuk melakukan kontrol kesehatannya.
Syamsuddin tidak pernah membayangkan bagaimana jadinya jika ia tidak tercakup dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan saat kondisinya harus segera naik ke meja operasi di tengah kondisi ekonominya yang serba pas-pasan.
Hal itulah yang membuatnya selalu bersyukur setelah tercakup dalam program pemerintah tersebut. Pada tahun 2022 silam, petani asal Desa Kananta Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima ini harus naik di meja operasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima karena masalah usus buntu. Awalnya sempat ragu untuk melakukan pengobatan ke rumah sakit, namun setelah ia ingat informasi yang telah diterima saat ada kegiatan di desa maupun informasi langsung yang diperoleh di pukesmas, makin membuat ia yakin akan manfaat dari program JKN.
Selama melakukan kontrol ke fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP), Syamsudin selalu didampingi oleh anaknya, karena kondisi kesehatannya yang masih belum stabil, namun tekadnya untuk sembuh terus ia dilakukan, apalagi sekarang fokusnya hanya utuk kesembuhan saja. Masalah pembiayaan ia sudah tidak khawatir lagi karena sudah terdaftar sebagai peserta JKN.
“Program JKN yang diselenggarakan BPJS Kesehatan sangat bermanfaat bagi saya dan keluarga. Kalau tidak ada kartu JKN, mungkin saya dan keluarga tidak akan kesulitan untuk membayar biaya pelayanan medis yang saya jalankan karena faktor ekonomi saya dan keluarga sangat terbatas,” ujar Syamsuddin.
Syamsuddin merupakan peserta program JKN segmen Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK). Manfaat program JKN yang ia rasakan bukan saja hanya untuk dirinya, namun anggota keluarganya yang lain istri dan anaknya juga pernah merasakan manfaat serupa, dengan modal kartu JKN saya sangat terbantu dalam masalah pembiayaan. Ia dan keluarga sangat terharu dengan kehadiran program JKN yang pelayanannya sangat bagus bahkan sekarang makin lebih mudah diakses.
“Saat itu istri saya dirujuk ke RSUD Bima saat kondisi kesehatannya makin menurun, dan alhamdulillah dari proses daftar, rujuk sampai dengan layanan yang diterima di rumah sakit sangat baik dan tanpa biaya. Hal lain yang membuat saya kagum adalah selama dapat layanan tidak saya temukan adanya perbedaan dengan pasien umum lainnya, pelayanan yang diberikan sama rata dengan pasien lainnya serta keramahan dokternya membuat kami dan keluarga makin tenang,” ujarnya.
Ia menambahkan, dengan adanya program ini, tentu warga tidak mampu seperti dirinya tidak kesulitan lagi untuk mendapatkan layanan Kesehatan dii rumah sakit, terlebih saat ini urusan administrasi sudah tidak memberatkan lagi, bahkan dengan kami hanya bermodalkan KTP saja sudah dapat mengakses layanan kesehatan dari puskesmas sampai ke rumah sakit.
“Semakin mudahnya pelayanan yang diperoleh peserta program JKN, di antaranya berobat di fasilitas kesehatan (Faskes) cukup hanya membawa kartu tanda penduduk (KTP) elektronik ataupun KK akan memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat yang sudah terdaftar dan ingin mengakses layanan Kesehatan,” ungkapnya.
Sebagai penutup, Syamsuddin menyampaikan ucapakan terima kasih dan apresiasi kepada BPJS Kesehatan dan pemerintah yang telah menyelenggarakan Jaminan Kesehatan Nasional dengan baik, sehingga seluruh lapisan masyarakat, termasuk kategori kurang mampu mendapatkan pelayanan yang baik, cepat dan mudah tanpa adanya diskriminasi layanan. [B-22]
Follow informasi Berita11.com di Google News
