BPJS Kesehatan Permudah Ibu Rumah Tangga di Bima Jalani Operasi Bedah

Fifi Sumantia (52 tahun), salah satu pasien RS PKU Muhammadiyah Bima mengaku tenang bisa mendapatkan berbagai pelayanan kesehatan untuk keluhan benjolan yang telah lama ia rasakan. Ia merasa tenang karena telah tercakup sebagai peserta JKN aktif.
Fifi Sumantia (52 tahun), salah satu pasien RS PKU Muhammadiyah Bima mengaku tenang bisa mendapatkan berbagai pelayanan kesehatan untuk keluhan benjolan yang telah lama ia rasakan. Ia merasa tenang karena telah tercakup sebagai peserta JKN aktif.

Bima, Berita11.com— Di tengah udara hangat sore hari di Rumah Sakit Muhammadiyah Bima, seorang ibu rumah tangga dari Ambalawi, duduk tenang menanti giliran pemeriksaan di poli bedah. Fifi Sumantia (52) datang dengan keluhan benjolan yang telah lama ia rasakan.

Meski tinggal di wilayah yang cukup jauh dari pusat layanan kesehatan, Fifi tidak merasa khawatir. Ia datang dengan kepesertaan aktif Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), yang selama ini menjadi andalannya dalam mendapatkan layanan medis tanpa biaya yang memberatkan.

Bacaan Lainnya

Kehadiran Fifi di rumah sakit bukanlah kali pertama ia memanfaatkan Program JKN. Sebelumnya, ia telah menjalani pemeriksaan awal di Puskesmas di sekitar tempat tinggalnya. Ketika ditanya mengenai pengalamannya menggunakan JKN, Fifi menjawab dengan lugas bahwa seluruh proses berjalan baik dan tanpa kendala berarti.

“Saya tidak pernah diminta tambahan biaya di luar tanggungan BPJS Kesehatan saya. Obat-obatan semua dari puskesmas dan rumah sakit,” ujarnya saat diwawancarai pada Selasa,(12/08/2025).

Fifi juga menegaskan bahwa selama menjalani pengobatan, tidak ada permintaan untuk membeli obat di luar fasilitas kesehatan. Semua kebutuhan medis telah disediakan oleh pihak rumah sakit dan Puskesmas yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

BACA JUGA:  CSIRT: Kerugian Kebocoran Data 279 Juta Penduduk Capai Rp600 Triliun

“Alhamdulillah, tidak ada obat-obatan yang diminta beli di luar,” tambahnya.

Selain itu, ia memuji kecepatan pelayanan yang diterima. Menurutnya, proses pemeriksaan berjalan cepat dan efisien, meskipun ia merupakan pasien BPJS Kesehatan yang sering kali pelayanannya dianggap lambat oleh sebagian masyarakat.

“Selama ini saya berobat menggunakan BPJS Kesehatan, pelayanannya cepat tanpa ada drama apapun seperti apa yang sering saya dengar di luar sana dimana pasien BPJS Kesehatan di anak tirikan, tetapi kenyataannya saya sendiri yang mengalaminya sangat puas,” ungkap Fifi.

Pengalaman Fifi menjadi bukti bahwa layanan BPJS Kesehatan tidak hanya memberikan perlindungan finansial, tetapi juga menjamin akses pelayanan kesehatan yang layak dan cepat bagi masyarakat, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil seperti Ambalawi.

Fifi menunjukkan bahwa Program JKN ini bukan hanya soal angka dan kebijakan, tetapi tentang harapan, kenyamanan, dan rasa aman bagi setiap peserta yang membutuhkan.

“Apa yang telah saya alami ini juga dapat menepis anggapan bahwa peserta JKN dari BPJS Kesehatan kerap diperlakukan berbeda atau harus menanggung biaya tambahan saat berobat. Pernyataan itu tidak benar karena saya sendiri yang mengalaminya, seluruh proses berjalan sesuai prosedur tanpa kendala berarti, menunjukkan bahwa sistem JKN telah diterapkan dengan cukup baik di lapangan,” jelas Fifi.

BACA JUGA:  Warga Kelurahan Dodu Antusias Manfaatkan Layanan  BPJS Kesehatan Keliling

BPJS Kesehatan sendiri terus mendorong masyarakat untuk menjaga status kepesertaan aktif agar dapat menikmati manfaat layanan kesehatan secara maksimal. Edukasi dan sosialisasi juga terus digencarkan, terutama di wilayah-wilayah yang jauh dari pusat kota.

“Berharap ke depan, semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya menjadi peserta aktif JKN, sehingga akses kesehatan yang adil dan merata bisa benar-benar dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat sampai ke pelosok pedalaman,” tutup Fifi.

Program JKN yang telah berjalan selama lebih dari satu dekade memang terus melakukan perbaikan, baik dari sisi regulasi, sistem antrean, hingga digitalisasi layanan melalui Aplikasi Mobile JKN. Namun, pengalaman langsung dari peserta seperti Fifi menjadi indikator penting bahwa implementasi di lapangan telah menunjukkan hasil positif.

Dengan sistem yang terus diperbaiki dan komitmen dari tenaga kesehatan, BPJS Kesehatan mampu memberikan pengalaman yang memuaskan bagi peserta, bahkan di daerah yang jauh dari pusat kota. [B-22]

 

Follow informasi Berita11.com di Google News

 

 

 

Pos terkait