Ditempa Rindu dan Toleransi: Nurlaila L. Buan, Calon Wisudawati Terbaik PJKR yang Merantau Demi Cita-cita

Nurlaila L. Buan saat membimbing siswa ketika menjadi salah satu program Kampus Mengajar.
Nurlaila L. Buan saat membimbing siswa ketika menjadi salah satu program Kampus Mengajar.

Kisah perjuangan Nurlaila L. Buan, seorang perantau dari Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), berakhir manis di Bima. Anak kedua dari empat bersaudara ini berhasil meraih IPK tinggi, 3,83, dari Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR) STKIP Taman Siswa Bima. Ia akan dikukuhkan sebagai sarjana pada 1 November 2025.

Nurlaila adalah putri dari pasangan M Aliudin Aminudin dan Siti Sarah Ahmad, asal Desa Lamahala Jaya, Flores Timur. Ia datang dari keluarga sederhana. Ibunya, dengan semangat dan kerja keras luar biasa melalui usaha kecil-kecilan di rumah, bertekad menyekolahkan anak-anaknya hingga ke luar kota.

Bacaan Lainnya

“Dengan semangat dan kerja keras, ibu saya berusaha memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anaknya supaya bisa memiliki kehidupan yang lebih baik darinya,” ujar Nurlaila, mengenang dedikasi sang ibu.

BACA JUGA:  Kembangkan TaRL, STKIP Tamsis Dipercaya Kemendikbud sebagai Katalis Mendorong Kemampuan Kognitif

 

Duka Jarak di Perantauan dan Indahnya Toleransi

Lulusan MTSN 1 Flores Timur dan SMA Muhammadiyah Lamahala ini merantau ke Bima untuk mengejar cita-cita uniknya: menjadi guru olahraga perempuan.

“Jarang perempuan di kampung saya mau masuk jurusan tersebut, dan saya ingin meningkatkan kebugaran jasmani anak-anak melalui program pendidikan yang saya terima selama di bangku kuliah,” jelasnya mengenai motivasinya memilih PJKR.

Nurlaila L. Buan  berhasil meraih IPK tinggi, 3,83 dan menjadi salah satu calon wisudati terbaik Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR) STKIP Taman Siswa Bima.
Nurlaila L. Buan berhasil meraih IPK tinggi, 3,83 dan menjadi salah satu calon wisudati terbaik Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR) STKIP Taman Siswa Bima.

Di tengah perantauan, Nurlaila mengaku hampir tidak memiliki pengalaman pahit karena selalu dikelilingi oleh orang-orang baik yang suka menolong. Pengalaman paling berkesan baginya adalah toleransi yang ia dapatkan dari teman-teman kuliahnya di Bima.

“Meskipun kami memiliki latar belakang yang berbeda, tetapi mereka bisa saling menghargai dengan baik dan mereka juga yang membantu saya saat saya susah di perantauan yang jauh dari keluarga,” tuturnya haru.

Duka terbesarnya di perantauan hanyalah soal jarak. “Saat menjalani ibadah puasa Ramadhan dan hari raya harus jauh dari orang tua dan keluarga selama empat tahun. Itu pengalaman duka yang saya alami,” ungkap wanita kelahiran Flores Timur, 2 April 2002 ini.

 

Bekal Mengajar di Kampus Mengajar

Selama menempuh pendidikan di STKIP Taman Siswa Bima, Nurlaila aktif mengumpulkan bekal praktis. Ia berpartisipasi dalam program Kampus Mengajar dan ditempatkan di SDN 71 Wenggo Kota Bima.

BACA JUGA:  Gelar Monev Internal Hibah Penelitian Kemendibud, STKIP Tamsis juga Siapkan Hibah Internal

“Saya bisa mendapatkan kesempatan mengajar selama empat bulan di sekolah tersebut sebelum saya tamat dari bangku kuliah. Itu adalah bekal untuk saya jika saya sudah tamat dari bangku kuliah dan memasuki dunia kerja,” katanya.

Sebelumnya, Nurlaila juga sudah menunjukkan jiwa kepemimpinan dan kompetisi di bangku sekolah, seperti mengikuti Lomba Pramuka antar kecamatan selama tiga tahun berturut-turut, cerdas cermat, dan pemilihan kandidat Wakil OSIS.

Setelah menyelesaikan S1, Nurlaila berencana pulang kampung dan melamar pekerjaan di sekolah yang membutuhkan guru olahraga. Ia berharap dapat menumbuhkan minat dan pemahaman mengenai pentingnya olahraga bagi kesehatan tubuh anak-anak di sana.

Terkait harapannya kepada pemerintah, Nurlaila fokus pada masalah kesempatan kerja. Ia berharap pemerintah lebih banyak membuka lapangan kerja secara luas agar lulusan baru dari perguruan tinggi, maupun masyarakat umum yang belum sempat kuliah, bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk memasuki dunia kerja dan memperbaiki perekonomian. (US)

Follow informasi Berita11.com di Google News

 

Pos terkait