Pemdes- BPD Protes dan Tolak Beras Berkutu, Bulog Bima Tarik Ratusan Karung Bantuan Pangan dari Sejumlah Desa

Beras berkutu yang didroping petugas Bulog di Desa Darussalam Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, Senin (15/12/2025). Foto Ory/ Berita11.com.
Beras berkutu yang didroping petugas Bulog di Desa Darussalam Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, Senin (15/12/2025). Foto Ory/ Berita11.com.

Bima, Berita11.com— Penyaluran bantuan pangan berupa beras di Kabupaten Bima terhambat setelah ratusan karung beras yang didistribusikan Perum Bulog Bima ditemukan dalam kondisi berkutu. Akibatnya, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan pemerintah desa menolak penyaluran dan meminta agar beras tersebut ditarik kembali karena dinilai tidak layak konsumsi.

Anggota BPD Darussalam, Gunawan, mengatakan pihaknya sangat menyayangkan kualitas beras bantuan pangan yang disalurkan melalui Gudang Dolog Kecamatan Madapangga.

Bacaan Lainnya

“Kami sudah cek, seluruhnya berkutu. Beras ini tidak layak untuk dikonsumsi masyarakat. Jika tetap dibagikan, kami yakin akan diprotes,” tegas Gunawan, Senin (15/12/2025).

Di Desa Darussalam, Bulog telah mendistribusikan sebanyak 592 sak. Karena kondisi tersebut, BPD melarang Pemerintah Desa Darussalam untuk membagikan beras tersebut kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

BACA JUGA:  Pemilu telah Selesai, Pimpinan Ormas dan Akademisi Ajak Masyarakat Kembali Bersatu

Laporan senada disampaikan Babinkamtibmas Desa Bontokape Kecamatan Bolo, Alamsyah, yang mengonfirmasi bahwa bantuan pangan di desa binaanya juga mengalami masalah yang sama.

Secara terpisah, Bhayangkara Pembina Kamtibmas Desa Darussalam, Salahuddin mengungkapkan, jumlah beras bantuan pangan yang didroping Perum Bulog di Desa Darussalam 500 sak lebih. Diduga 85 persen beras yang didroping berkutu.  “Jumlahnya 500-an lebih karena jadi tidak bisa kita buka satu-satu jadi bisa dikatakan ada 85% yang berkutu,” ujarnya.

Kepala Gudang Bulog Desa Bolo, Muhammad Munir, mengakui bahwa beras berkutu yang diprotes tersebut merupakan stok lama yang telah tersimpan selama tiga bulan.

“Beras ini bersumber dari mitra Gudang Bulog Dompu. Terhadap beras yang ditolak oleh BPD dan pemerintah desa, kami akan menyetop sementara penyalurannya,” ujar Munir.

Ia menambahkan, beras tersebut akan disortir dan dilakukan pemeliharaan terlebih dahulu di gudang Bulog Madapangga.

Menanggapi protes tersebut, Kepala Perum Bulog Bima, Alfan Ghazali, menyatakan telah memerintahkan penghentian sementara penyaluran dan penarikan kembali beras yang bermasalah.

BACA JUGA:  SEMMI Sorot Penghapusan Biaya Truk, ini Klarifikasi Perum Bulog Bima

“Kami sudah informasikan ke anggota kami di Gudang Bulog Madapangga untuk menghentikan sementara penyaluran. Khusus untuk beras di Desa Darussalam, kami meminta ditarik kembali untuk dilakukan perawatan,” jelas Alfan.

Alfan menambahkan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan petugas di lapangan untuk mencari solusi tercepat terkait penggantian beras. “Intinya kami hentikan dulu penyaluran dan Bulog Bima akan menarik kembali beras yang bermasalah tersebut,” imbuhnya.

Senada dengan Bulog, Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bima, Helmiyati, membenarkan bahwa pihak Bulog telah menyanggupi untuk menarik kembali beras berkutu tersebut.

Informasi yang diperoleh Berita11.com, tidak hanya di Desa Darussalam, rata-rata beras bantuan pangan yang didroping oleh Perum Bulog Bima melalui Gudang Bulog Madapangga rata-rata berkutu, antara lain di Desa Bontokape, Desa Sondosia dan Desa Kananga. [B-22]

Follow informasi Berita11.com di Google News






Pos terkait