Bima, Berita11.com— Sejumlah anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Pemuda Demokrat (PD) menggelar aksi unjuk rasa di persimpangan jalan Negara Lintas Bima-Sumbawa di Desa Kananga Kecamatan Bolo Kabupaten Bima atau Cabang Donggo, Senin (5/9/2022).
Massa GMNI dan PD menyorot naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) dan mendesak aparat penegak hokum segera menuntaskan penanganan kasus dana kredit usaha rakyat (KUR) yang diduga “disunat” oknun legislator.
“Persoalan BBM hari ini kita rasakan dampaknya saudara-saudaraku, naik dari Rp7.650 menjadi Rp10.000 per liter,” teriak Doni Setiawan, salah satu coordinator massa.
Dia menegaskan, aksi GMNI dan PD murni sebagai bagian dari panggilan hati. “Panasnya matahari tidak masalah bagi kami, yan terpenting kami memikirkan nasib rakyat. Kita melihat setiap hari BBM mau dinaikan, tapi tidak berhasil,” katanya.
GMNI juga mendesak aparat penegak hokum mempercepat proses hokum terhadap kasus dugaan pemotongan dana KUR miliaran rupiah oleh tiga oknum legislator. Kasus tersebut diharapkan cepat diproses karena merugikan rakyat atau keuangan Negara.
Hal yang sama juga ditegaskan oleh orator lainnya, Nurwahidah. Menurutnya, perubahan harga BBM bersubsidi menyulitkan rakyat Indonesia, termasuk para petani.
Dia juga menyorot kasus dugaan pemotongan dana KUR oleh tiga oknum legislator di Kabupaten Bima. Untuk itu dia berharap agar cepat diproses aparat penegak hokum agar memberi rasa keadilan bagi rakyat.
Usai menyampaikan aspirasi lebih kuran satu jam, massa GMNI kemudian melanjutkan aksi unjuk rasanya di Kota Bima bersama OKP lain. [B-19]