Aktivis Sorot Kebocoran Sumur TBBM Bima Dekat Pemukiman Warga, ini Respon Pertamina

Ilustrasi sumur tercemar.
Ilustrasi sumur tercemar.

Bima, Berita11.com— Aktivis di Bima Nusa Tenggara Barat, M Rum menyorot dugaan kebocoran sumur di Pertamina (Persero) Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Bima. Menurutnya kebocoran sumur Pertamina mencemari air bersih bagi pemukiman warga di sekitar TBBM tersebut.

“Kebocoran sumur Pertamina Bima ini bukan yang pertama kali, tapi yang kesekian kalinya terjadi di lingkup Pertamina Bima,” kata Rum dalam pernyataan tertulis yang diterima redaksi Berita11.com pekan lalu.

Bacaan Lainnya

Kasus kebocoran yang terjadi di tahun 2024 baru diketahui pada tahun 2025. “Artinya selama setahun Pertamina Bima menutup nutupi dari media dan pegiat sosial lainnya,” sorotnya.

BACA JUGA:  Pengiriman PMI Nonprosedural masih Marak, Pemerintah Diharapkan tak Bekerja hanya Tambal Sulam

Menurutnya, permasalahan tersebut bukan hanya soal kebocoran sumur, tapi dugaan praktik mafia migas yang mesti diungkap dan diselesaikan.

Rum mengaku sudah mengkonfirmasi ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH), namun organisasi perangkat daerah tersebut menutupi kejadian tersebut, padahal menurtnya sudah mengetahui telah terjadi kebocoran sumur yang diduganya akibat praktik mafia migas.

“Kalau memang pihak Pertamina bersih dan tidak terjadi praktik mafia migas di dalamnya, segera keluarkan sampel uji lab dari hasil kebocoran sumur itu,” desaknya.

Ia mengisyaratkan akan mendalami dugaan praktik mafia migas dengan tuntas. Dirinya akan bersurat resmi ke DLH Kabupaten Bima dan akan mendesak Komisi II DPRD Kabupaten Bima membantu akses penelusuran.

“Kenapa semua itu bisa terjadi dan siapa saja otak dan pelaku dugaan praktik mafia migas,” katanya.

BACA JUGA:  Makelar Tanah ini Dikarengkeng karena Tilep Uang Kliennya hingga Rp160 Juta

Berkaitan dugaan kebocoran sumur minyak di Pertamina TBBM Bima, Area Manager Communication, Relations and  CSR Pertamina Patra Niaga Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara (Jatimbalinus), Ahad Rahedi tak menampik adanya kebocoran sumur tersebut. Namun menurutnya masalah tersebut merupakan kasus lama.

“Itu masih case yang lama,” katanya.

Dijelaskannya, saat ini Pertamina masih rutin menyalurkan air melalui tangki 5.000 liter dua kali dalam sepekan.

“Untuk sumur lama masih berkala dilakukan penyedotan karena masih ada sisa-sisa film minyak (sudah sedikit sekali),” ujarnya.

Dikatakannya, ⁠inisiasi pembuatan sumur baru akan dilaksanakan berdasarkan proposal kelurahan melalui dana CSR Pertamina. [B-22]

 

Follow informasi Berita11.com di Google News

 

 

Pos terkait