Kabinet Gemuk dan Isu MBG Jadi Catatan Kritis BEM Unram di Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

Lalu Nazir Huda. Foto Ist.
Lalu Nazir Huda. Foto Ist.

Mataram, Berita11.com—  Menjelang satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Mataram (BEM Unram) melontarkan catatan kritis yang menyoroti sejumlah masalah, mulai dari struktur kabinet yang dianggap terlalu “gemuk” hingga persoalan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Ketua BEM Unram, Lalu Nazir Huda, menyatakan bahwa publik layak memberikan evaluasi kritis terhadap kinerja Kabinet Merah Putih.

Bacaan Lainnya

“Kabinet Merah Putih yang dibentuk justru tampak terlalu gemuk menjelang atau tahun umur kabinet, membuat belanja rutin negara membengkak, program menjadi tidak efisien, serta menimbulkan tumpang tindih kewenangan antar kementerian,” kata Lalu Nazir Huda dalam pernyataan tertulis kepada media, Sabtu (18/10/2025).

BACA JUGA:  HMI Badko Nusra Minta Presiden Copot Pejabat Negara Bermasalah

Menurutnya, perluasan struktur kabinet ini menggeser rasionalitas birokrasi demi kepentingan akomodasi politik, ironis di tengah wacana efisiensi anggaran.

 

Sorotan Terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

Nazir Huda juga menyoroti program unggulan pemerintah, MBG, yang seharusnya menjadi solusi sosial, namun dinilai menyisakan banyak persoalan dan belum matang dalam konsep.

“Dari dugaan keterlibatan pejabat yang bermain di proyek hingga munculnya kasus keracunan, semua itu menegaskan bahwa konsep program ini belum matang. MBG lebih terlihat sebagai proyek pencitraan dibanding kebijakan substantif yang berpihak pada rakyat kecil,” tegasnya.

 

Tingkat Pengangguran Tertinggi di ASEAN

Di sisi ekonomi, BEM Unram menyoroti angka pengangguran yang menjadi alarm serius. Nazir Huda menyebut, tingkat pengangguran Indonesia mencapai 4,76 persen atau sekitar tujuh juta jiwa pada tahun 2025.

BACA JUGA:  Marak Penipuan Mengatasnamakan Proyek Hu'u PT STM Imbau Masyarakat agar Waspada

“Fakta ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di kawasan ASEAN pada 2025. Ini menjadi alarm bahwa kebijakan ekonomi masih jauh dari upaya nyata menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi rakyat,” ujarnya.

Secara umum, BEM Unram menilai bahwa satu tahun pemerintahan ini berjalan, arah reformasi birokrasi, efisiensi anggaran, dan kesejahteraan rakyat masih kabur.

“Pemerintahan yang gemuk di struktur, namun lemah di kinerja, hanya akan menghasilkan beban baru bagi rakyat yang semakin menipis harapannya,” pungkasnya.

Terkait evaluasi ini, Nazir Huda mengisyaratkan bahwa BEM Unram berencana menggelar unjuk rasa dalam rangka satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun, aksi tersebut masih dalam tahap perencanaan serta pematangan kajian yang konferehensif. [B-22]

Follow informasi Berita11.com di Google News

Pos terkait