Orang Tua Murid Keluhkan Menu Makan Bergizi Gratis di Madapangga, Temukan Telur Setengah Matang dan Camilan Kedaluwarsa

Menu MBG kacang kemasan kadaluarsa dan telur setengah matang yang disalurkan SPPG di Desa Bolo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima yang disorot orang tua murid.
Menu MBG kacang kemasan kadaluarsa dan telur setengah matang yang disalurkan SPPG di Desa Bolo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima yang disorot orang tua murid.

Bima, Berita11.com— Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Bolo, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, menuai kritik dari orang tua murid. Layanan yang dikelola oleh Satuan Pelayanan Program Gizi (SPPG) Desa Bolo Kecamatan Madapangga tersebut dikeluhkan karena kualitas makanan yang dinilai tidak layak konsumsi dan tidak memenuhi standar keamanan pangan.

Salah satu orang tua wali murid, Jumrah, mengungkapkan kekecewaannya terkait menu yang dibagikan pada Selasa (16/12/2025). Ia menemukan telur yang dimasak masih dalam kondisi setengah matang. Tak hanya itu, ia juga menemukan camilan berupa kacang kemasan yang telah melewati masa kedaluwarsa.

Bacaan Lainnya

“Menunya telur belum matang. Selain itu, kacang yang dibagikan hari ini sudah kedaluwarsa sejak 1 Oktober 2025. Sebelumnya juga pernah disalurkan nasi goreng yang sudah basi, tapi saat itu tidak ada yang berani komplain,” ujar Jumrah melalui pesan singkat, Selasa (16/12/2025).

BACA JUGA:  Selain Siswa, Kegiatan MBG di Kabupaten Bima akan Sasar Ibu Hamil

Jumrah berharap kritik ini menjadi bahan evaluasi serius bagi pengelola dapur MBG, terutama dalam hal standar operasional prosedur (SOP) memasak, penyajian, hingga pengawasan kualitas bahan makanan.

Menanggapi keluhan tersebut, perwakilan SPPG Desa Bolo, Kabul Budiyono, mengakui adanya kekeliruan teknis dalam penyaluran menu tersebut. Ia menyebutkan bahwa kesalahan berada pada pihak penyuplai dan mitra penyedia barang.

“Itu kekeliruan supplier dan mitra. Terkait produk kacang yang kedaluwarsa, kami sudah mengonfirmasi pihak sekolah agar tidak mengonsumsinya. Barang tersebut akan kami tarik dan segera diganti dengan yang baru besok,” kata Kabul.

Ia memperkirakan ada sekitar seratus bungkus kacang yang terdampak. Selain meminta maaf, Kabul juga mengungkapkan kendala yang dihadapi pihak SPPG dalam pengadaan bahan baku di wilayah Bima dan Dompu.

BACA JUGA:  16 Polisi di NTB Dipecat karena Terlibat Narkoba dan Pelanggaran lain

“Mendapatkan bahan baku tertentu seperti susu full cream di wilayah Bima-Dompu memang lebih sulit dibandingkan di Lombok. Namun, kami berkomitmen untuk terus memperbaiki pelayanan dan melakukan evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” tambahnya.

Pihak SPPG juga mengimbau kepada masyarakat atau orang tua murid untuk langsung melaporkan keluhan ke kantor SPPG Bolo agar dapat segera ditindaklanjuti secara teknis.

 

Menu telur setengah matang dan kacang polong keras yang disalurkan SPPG  Doridungga Kecamatan Donggo Kabupaten Bima yang dikeluhkan orang tua murid.
Menu telur setengah matang dan kacang polong keras yang disalurkan SPPG Doridungga Kecamatan Donggo Kabupaten Bima yang dikeluhkan orang tua murid.

Pada bagian lain, wali murid di Kecamatan Donggo Kabupaten Bima yang menerima droping MBG dari SPPG Doridungga Kecamatan Donggo juga mengeluhkan menu telur setengah matang yang dibagikan SPPG setempat untuk siswa penerima manfaat di sejumlah sekolah.

Sejumlah wali murid menilai menu MBG yang dikemas dengan plastik seperti telur setengah matang dan kacang polong tidak cocok untuk dikonsumsi siswa. Apalagi untuk tujuan meningkatkan gizi seimbang bagi siswa. [B-22]

 

Follow informasi Berita11.com di Google News

 

 

 






Pos terkait