Hasil CKG, 29 Warga Kabupaten Bima Terdeteksi Dislipidemia Berisiko Struk, 274 Prediabet

Ilustrasi. Pemeriksaan tekanan darah.
Ilustrasi. Pemeriksaan tekanan darah.

Bima, Berita11.com— Kegiatan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang menjadi salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto dimanfaatkan dengan baik warga Kabupaten Bima. Hasil pemeriksaan diketahui 29 warga terdeteksi displemenia.

Displemia merupakan kondisi kadar lemak (lipit) seperti kolesterol dan trigliserida, dalam darah tidak normal yang berpotensi struk. Sementara itu, dari 775 orang yang diperiksa gula darahnya, sebanyak 645 orang atau 85,2 persen dalam kondisi normal. Sementara 274 orang atau 36,2 persen masuk kategori prediabetes.

Bacaan Lainnya

Ketua Tim Kerja Program dan Pelaporan Sub-Bagian Program dan Pelaporan Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, Muhammad Farid menyebut, dari hasil pemeriksaan melalui program CKG diketahui sebanyak 42 orang atau 5,55 persen warga Kabupaten Bima yang telah menjalani CKG, masuk kategori hiperglikemia. Sebanyak 16 orang atau 2,11 persen masuk kategori hipoglikimia atau kondisi ketika kadar gula (glukosa) dalam darah terlalu rendah, di bawah ambang normal.

“Dari 78 itu, normal 49. Kemudian ada yang harus diwaspadai pada 29 orang, yang masuk namanya displidemia, dia ada tanda-tanda risiko struk,” jelas Farid kepada Berita11.com, kemarin.

BACA JUGA: Masih Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi, Wings Air Batalkan Dua Jadwal Penerbangan

Farid menyebut, jenis paling banyak diperiksa warga dalam program CKG yaitu, pemeriksaan tekanan darah. Dari total yang hadir, yang diperiksa tekanan darah 897 orang. Hasilnya 778 orang atau 86,7 persen kondisi normal, sedangkan 35 orang atau 3,9 persen masuk kategori pre-hipertensi.

“Yang betul-betul hipertensi dari total yang berkunjung 84 orang atau 9,36 persen. Kemudian yang dicek kondisi merokok 948 orang, yang tidak merokok 854 orang, yang merokok ada 94 orang atau 9,92 persen,” jelas dia.

Pada kegiatan PKG, sebanyak 189 orang warga Kabupaten Bima memeriksa kanker mulut rahim atau servic. Hasil pemeriksaan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA), diketahui tiga orang positif atau 1,59 persen.

Menurut Farid, melihat data hasil pemeriksaan tersebut, dapat diperkirakan bahwa dalam 1.000 ada 15 positif kanker servic. “Kalau estimasi kita sasaran yang harus direagen itu. Dari 189 ada 3 positif. Kalau dari 189 ada 3 yang positif, maka kalau dalam 1.000 orang itu ada sekitar 15 positif jika melihat trend ini,” ujarnya.

Sementara itu, dari hasil screening melalui program CKG, tidak ada warga Kabupaten Bima terdeteksi mengarah ke penyakit jantung.

BACA JUGA: Diskominfostik Kabupaten Bima dan KI NTB Tatar PPID untuk Wujudkan KIP dan DGIP

Menurut dia, program CKG/ PKG yang menjadi program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan digulirkan pemerintah pusat memiliki banyak manfaat, terutama untuk mencegah risiko lebih lanjut penyakit yang telah terdeteksi.

Selanjutnya, masyarakat yang telah mengikuti CKG kata dia, berhak mendapatkan rapor tentang kesehatan dan berhak mendapatkan konsultasi dari petugas kesehatan jika tidak memahami hasil pemeriksaan tertentu. Output dari CKG, harus ada umpan balik (feedback) dalam bentuk edukasi.

“Ada hal-hal yang tidak dipahami dapat konsultasi kepada petugas. Dari hasil mana yang harus diperbaiki. Misalnya warga yang gelaja hipertensi akan diarahkan untuk menjaga pola makan yang dikonsumsi. Demikain juga untuk yang lain seperti risiko ginjal dan jantung. Jangan sampai itu tidak dimanfaatkan, maka percuma juga pemeriksaan,” kata Farid.

Sementara itu, sampai per 25 Juni 2025 lalu, dari 21 fasilitas kesehatan pertama atau Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Bima, yang sudah diperiksa baru 1.430 orang dari total pendaftar 1.430 orang sejak program PKG/ CKG diluncurkan pemerintah pusat pada 13 Februari 2025 lalu. [B-19]

Follow informasi Berita11.com diGoogle News

Pendaftaran%20Maba%20UM%20Bima

Pos terkait