Jakarta, Berita11.com— Guru Besar Intelijen yang juga mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono meminta bangsa Indonesia mewaspadai sentimen SARA sebagai operasi penggalangan negara adidaya, Amerika Serikat (AS).
Menurut dia operasi itu bisa menyasar masyarakat Indonesia. Setelah konsep geostrategi di Timur Tengah dan di Eropa terlaksana, kondisi geopolitik kini mulai bergeser ke Asia.
“Waspadala, wahai para patriot bangsa, kondisi seperti ini yang diinginkan oleh Administrasi Pres AS sekarang. Setelah konsep geostrategi di Timur Tengah dan di Eropa terlaksana, kondisi geopolitik kini mulai bergeser ke Asia. Pukulan terhadap AS dalam perang dagang akan berkepanjangan, karena rencana dibangunnya terusan Kra di Thailand oleh China,” kata Hendropriyono dalam keterangan tertulisnya dikutip Rabu (5/2/2025).
Hendropriyono mengatakan, ambang perang finansial sudah semakin jelas, Indonesia berada dalam posisi BRICS yang berseberangan dengan kedaulatan USD. Jika sentimen SARA semakin berkembang menjadi konflik sosial yang meluas, maka tentara AS akan datang untuk melaksanakan misi perdamaian di bawah bendera PBB.
“Dengan demikian tersusun kekuatan garis belakang yang mendalam, untuk mendukung ofensif AS di Laut China Selatan,” kata dia.
Hendropriyono tidak mau jika di Indonesia terjadi perang saudara. Dia juga tak mau Indonesia menjadi kancah pertempuran antar-super powers yang mengakibatkan hancurnya bangsa termasuk masa depan anak cucu.
“Berpikirlah yang jernih, kendalikan suara agar tidak menebar kebencian antar masyarakat bangsa Indonesia dan bertindaklah dengan kewaspadaan maksimal terhadap perkiraan keadaan intelijen strategis ini,” imbuhnya. [B-19]
Follow informasi Berita11.com di Google News