Bima Diterjang Banjir dan Longsor, Ratusan Rumah Terdampak di Lima Kecamatan

Kondisi jembatan pengubung di Dusun Jala Desa Nggembe Kecamatan Bolo Kabupaten Bima yang ambles setelah diterjang banjir. Sejumlah petugas BPBD Kabupaten Bima melakukan pendataan dampak bencana alam, Minggu (9/11/2025).
Kondisi jembatan pengubung di Dusun Jala Desa Nggembe Kecamatan Bolo Kabupaten Bima yang ambles setelah diterjang banjir. Sejumlah petugas BPBD Kabupaten Bima melakukan pendataan dampak bencana alam, Minggu (9/11/2025).

Bima, Berita11.com—Hujan lebat disertai angin kencang yang mengguyur wilayah Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), sejak Sabtu (8/11/2025) malam menyebabkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang di lima kecamatan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, M. Nurul Huda, mengatakan bahwa hingga Minggu (9/11/2025) sore, total ratusan kepala keluarga (KK) terdampak dan infrastruktur umum mengalami kerusakan.

Bacaan Lainnya

“Bencana terjadi akibat curah hujan tinggi yang menyebabkan sungai meluap dan drainase tidak mampu menampung debit air dari pegunungan,” ujar M. Nurul Huda di Bima, Minggu (9/11/2025).

 

Banjir Terparah di Madapangga

Dampak terparah terjadi di Kecamatan Madapangga. Di Desa Monggo, sebanyak 580 rumah atau 580 KK (1.798 jiwa) terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 20 cm hingga 70 cm. Selain itu, tiga fasilitas pendidikan juga terdampak.

BACA JUGA:  Pria ini dan Penadah Belasan Pipa Air Curian Digulung Polisi

Di kecamatan yang sama, Desa Tonda mencatat 75 KK terdampak, sementara Desa Ncandi mencatat 28 KK terdampak, termasuk kantor desa yang ikut terendam.

Menurut data BPBD, sejumlah fasilitas umum dan infrastruktur rusak akibat bencana tersebut:

Jembatan putus: Jembatan penghubung Dusun Jala dan Dusun Nggembe di Desa Nggembe, Kecamatan Bolo, roboh/patah dan tidak bisa dilalui kendaraan.

Longsor dan tembok roboh: Tanah longsor di Desa Ntonggu, Kecamatan Palibelo, menyebabkan pagar SMPN 2 Palibelo roboh sepanjang 15 meter. Pagar MTs 1 Wawo di Desa Maria, Kecamatan Wawo, juga roboh sepanjang 16 meter akibat banjir.

Akses jalan terganggu: Gorong-gorong di Desa Teta, Kecamatan Lambitu, roboh. Selain itu, pohon tumbang sempat menghambat arus lalu lintas di Jalan Raya Lintas Sape-Bima, Desa Raba, Kecamatan Wawo, meskipun sudah berhasil dibersihkan.

Secara keseluruhan, banjir juga melanda Desa Maria dan Maria Utara Kecamatan Wawo, Desa Teke dan Belo Kecamatan Palibelo, serta Desa Leu Kecamatan Bolo. Di Desa Belo, 309 rumah terdampak dengan ketinggian air mencapai 30 cm hingga 70 cm. Beberapa lahan pertanian jagung dan kacang tanah juga dilaporkan terendam.

BACA JUGA:  Viral Sumur Air Tawar di Tengah Laut di Kabupaten Bima, Begini Proses Terjadinya dari Hidrogeologi

 

Korban Jiwa Nihil, Bantuan Disalurkan

Nurul Huda memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam serangkaian bencana ini.

Saat ini, banjir di sebagian besar wilayah sudah mulai surut dan warga dibantu aparat setempat melakukan pembersihan lumpur. BPBD Kabupaten Bima telah mengambil langkah cepat.

“Kami sudah melakukan kaji cepat, pendataan, dan berkoordinasi dengan dinas terkait. BPBD juga telah menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga terdampak di Desa Belo dan Desa Teke, Kecamatan Palibelo,” jelasnya.

BPBD mencatat kebutuhan mendesak saat ini meliputi bantuan logistik, peralatan, serta perbaikan infrastruktur vital seperti normalisasi dan pembuatan tanggul sungai di Desa Belo, perbaikan saluran di Desa Maria Utara, dan pembongkaran jembatan yang roboh di Desa Nggembe.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada mengingat potensi cuaca ekstrem masih mungkin terjadi. [B-31]

Follow informasi Berita11.com di Google News

 


Pos terkait