Bima, Berita11.com— Aksi protes yang dilakukan oleh ratusan warga Desa Lido, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, berakhir ricuh setelah aparat gabungan membubarkan paksa blokade jalan lintas Tente-Karumbu pada Senin (15/12/2025).
Ketegangan ini dipicu oleh kekecewaan warga terhadap lambatnya penanganan kasus pembunuhan yang menimpa salah satu warga setempat, Ardiansyah.
Aksi pemblokiran jalan dimulai pukul 09.00 Wita di ujung Barat Desa Lido. Sekitar 100 warga. Massa menggunakan batu, tanah, dan kayu untuk menutup total akses jalan, menyebabkan kemacetan parah.
Juru bicara massa aksi menuntut agar pihak kepolisian segera menangkap terduga pelaku pembunuhan Ardiansyah (28), yang meninggal pada 1 Desember lalu di Desa Monta, Kecamatan Monta. Massa juga meminta saksi kunci segera diperiksa. Mereka mengancam tidak akan membuka blokade jika tuntutan tidak dipenuhi.
Setelah upaya negosiasi yang dilakukan oleh Kapolsek Belo, Wakapolres Bima, Kasat Reskrim, dan aparat lainnya sejak pukul 09.20 Wita hingga siang hari tidak diindahkan oleh massa, tim gabungan yang diperkuat oleh dua Peleton Brimob akhirnya memutuskan untuk melakukan pembukaan paksa pukul 13.10 Wita.
Saat proses pembukaan paksa dilakukan, warga melawan dan terjadi ketegangan. Pihak kepolisian sempat melepaskan tembakan peringatan ke udara untuk memukul mundur massa. Namun, insiden ini mengakibatkan dua warga sipil terluka.
Kedua korban luka tembak tersebut diidentifikasi Nasrullah (55), petani Desa Lido, mengalami luka pada bagian pinggang sebelah kanan akibat peluru nyasar. Kemudian Irwan (38),petani di Desa Doro O’o, mengalami luka pada bagian lengan kanan akibat peluru nyasar.
Kedua korban segera segera dibawa ke PKM Desa Ngali untuk mendapatkan perawatan medis.

Pasca insiden penembakan, situasi semakin memanas. Warga Desa Lido kembali memblokir jalan di tiga titik berbeda menggunakan material serupa, yang kembali melumpuhkan arus lalu lintas.
Pukul 14.00 Wita, Danramil Woha Kapten Ibrahim turun tangan menyampaikan imbauan dan melakukan negosiasi intensif. Ia meminta warga bersabar dan memberikan waktu kepada Polres Bima untuk menuntaskan proses penyelidikan kasus pembunuhan tersebut.
Negosiasi yang dipimpin Danramil Woha berhasil membuka kembali seluruh titik blokade pada pukul 15.10 Wita. Aparat gabungan kemudian bersiaga di Polsek Belo untuk mengantisipasi aksi susulan.
Polres Bima mengamankan dua warga, masing-masing berinisial IH (30) dan YS (30). Keduanya kini sedang menjalani pemeriksaan di Unit Tipidter Satuan Reskrim Polres Bima.
Sementara itu, Nasrullah masih menjalani perawatan intensif di PKM Desa Ngali, sedangkan Irwan telah diizinkan pulang ke Desa Doro O’o.
Hingga pukul 16.20 Wita, situasi di Desa Lido, Kecamatan Belo, dilaporkan sudah aman dan kondusif. Aparat penegak hukum mengimbau masyarakat agar tidak lagi melakukan aksi pemblokiran jalan dan memastikan bahwa kasus pembunuhan Ardiansyah sedang diproses secara hukum.
Camat Belo, Ruyani memastikan situasi di Desa Lido dan wilayah sekitar kondusif. Blokade jalan telah dibuka aparat gabungan TNI-Polri dari Polres Bima. [B-22]
Follow informasi Berita11.com di Google News














