850 Juta Terdampak Penyakit Ginjal Kronis, Baxter Luncurkan Kampanye Global

Layanan Baxter Healthcare.
Layanan Baxter Healthcare.

Berita11.com— Penyakit Ginjal Kronis (PGK) adalah epidemi yang berkembang dan masalah kesehatan masyarakat global yang meningkat, dengan 850 juta orang yang terdampak di seluruh dunia. Sebagai penyakit progresif yang sering kali dikaitkan dengan diabetes, PGK bisa menyebabkan gagal ginjal, yang juga dikenal sebagai Penyakit Ginjal Stadium Akhir atau End Stage Kidney Disease (ESKD), yang memerlukan dialisis.

Baxter, pemimpin global dalam perawatan dialisis, telah meluncurkan kembali kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya perawatan tepat waktu, memberdayakan pasien yang telah didiagnosis dengan ESKD dengan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk melanjutkan pengobatan sambil tetap menjalani hidup sepenuhnya.

Di Asia Pasifik, kampanye akan dilaksanakan dalam sembilan bahasa di 10 negara, dengan target menjangkau lebih dari 28 juta orang. Orang-orang akan diarahkan ke situs web My Kidney Journey, yang dirancang untuk memberikan informasi yang komprehensif dan objektif tentang PGK dan dialisis dengan cara yang mudah dipahami.

Gagal ginjal merupakan beban kesehatan masyarakat yang utama di Asia, pada enam dari tujuh negara dengan insidensi tertinggi secara global, yaitu Taiwan, Singapura, Korea Selatan, Thailand, Jepang, dan Indonesia.

BACA JUGA: Sempat Dirawat di RSUD Bima, Nakes ini Meninggal Dunia Setelah Terkonfirmasi Positif Covid-19

Tindakan mendesak harus dilakukan untuk mengatasi krisis kesehatan yang berkembang ini dan memastikan pasien yang mengidap penyakit ini diberdayakan dengan sumber daya yang tepat untuk membuat keputusan yang matang tentang opsi pengobatan.

Dialisis adalah bentuk perawatan yang paling umum untuk pasien PGK, yang melibatkan pembuangan limbah dan kelebihan cairan dari darah ketika ginjal tidak lagi mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Terdapat dua jenis dialisis: Hemodialisis (HD) dan Peritoneal Dialisis (PD). HD melibatkan penggunaan mesin untuk menyaring darah di luar tubuh, dan biasanya dilakukan di rumah sakit atau pusat perawatan, sedangkan PD mengumpulkan limbah dari tubuh dengan memasukkan cairan steril ke dalam rongga peritoneum melalui kateter, yang bisa dilakukan di rumah, dan dilakukan oleh pasien atau perawatnya.

Kampanye membekali pasien dengan pengetahuan dan kepercayaan diri untuk melakukan percakapan yang bermakna tentang berbagai opsi perawatan, dan menyoroti potensi dampak positif dari pengambilan keputusan bersama, suatu pendekatan kolaboratif dengan kerja sama pasien dan keluarga mereka dengan profesional perawatan kesehatan untuk memilih opsi dialisis yang terbaik untuk kondisi klinis, keadaan sosial, dan gaya hidup mereka.

BACA JUGA: Nurjanah: Fogging tidak Efektif, Kabupaten Bima perlu Tuntaskan Pilar 4 dan 5 STBM

Seorang pasien yang menderita ESKD, Andri, mengatakan, ketika pertama kali didiagnosis ESKD, dirinya telah melakukan beberapa penelitian tentang pilihan pengobatan yang berbeda, kemudian memutuskan menggunakan PD karena memungkinkan mempunyai gaya hidup yang lebih fleksibel.

“Terapi ini membutuhkan kedisiplinan, tetapi juga menawarkan lebih banyak kendali atas hidup saya dan bahkan memungkinkan saya untuk bepergian ke luar negeri. Itu juga lebih mempersiapkan saya untuk transplantasi ginjal, dan sekarang saya merasa seperti saya kembali normal,” katanya.

General Manager Baxter Healthcare (Asia) Pte Ltd, CJ Chen, mengatakan, misi Baxter untuk menyelamatkan dan mempertahankan kehidupan juga sejalan dengan tema Hari Ginjal Sedunia 2023, Kesehatan Ginjal untuk Semua – Mempersiapkan hal-hal yang tidak terduga, mendukung yang rentan. Baxter adalah pemimpin global dalam perawatan ginjal, dan kami berkomitmen untuk mendukung pasien PGK melalui seluruh perawatan yang berkelanjutan.

Follow informasi Berita11.com di Google News

Pos terkait