Kota Bima, Berita11.com— Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bima mencatat inflasi year on year (YoY) pada September 2025 sebesar 1,78 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,46 pada September 2024 menjadi 108,35 pada September 2025.
Kepala BPS Kota Bima, Tuti Juhaeti menyebut, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan naiknya sembilan dari sebelas indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 12,81 persen, kelompok pendidikan 5,93 persen, kelompok kesehatan 2,09 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau 1,41 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 1,37 persen.
Kemudian, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,99 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman 0,67 persen,dan kelompok pakaian dan alas kaki 0,64 persen.
Tuti menyebut, tingkat deflasi month to month (m-to-m) di Kota Bima 0,08 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,04 persen.
“Perkembangan harga berbagai komoditas pada September 2025 secara umum menunjukkan adanya peningkatan secara y-on-y. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kota Bima, pada September 2025 terjadi inflasi y-on-y sebesar 1,78 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,46 pada September 2024 menjadi 108,35 pada September 2025,” ujar Tuti Juhaeti dikutip, Senin (6/10/2025).
Adapun komoditas yang dominan menyumbang inflasi y-on-y pada September 2025, antara lain emas (perhiasan), akademi, kopi bubuk, air kemasan, sigaret kretek mesin (SKM), bawang merah, sigaret kretek tangan (skt), daging ayam ras, minyak goreng, makanan ringan (snack), roti manis, popok bayi sekali pakai, mobil, susu cair kemasan, sepeda motor, tomat, kol putih (kubis), upah asisten rumah tangga, sekolah menengah pertama, dan kelapa.
Sementara itu, komoditas yang memberikan andil deflasi y-on-y pada September 2025 antara lain ikan layang, angkutan udara, cumi-cumi, ikan bandeng, bahan bakar rumah tangga, telur ayam ras, bawang putih, pepaya, air teh kemasan, ikan teri, ikan tongkol, ayam hidup, bayam, parfum, telepon seluler, bensin, pir, tahu mentah, kacang panjang, dan sabun detergen bubuk.
Sementara komoditas yang dominan menyumbang sumbangan inflasi m-to-m pada September 2025, antara lain emas (perhiasan), daging ayam ras, ikan bandeng, sigaret kretek mesin (skm), popok bayi sekali pakai, apel, jeruk nipis, obat dengan resep, kopi bubuk, dan sigaret kretek tangan (SKT).
Adapun komoditas yang menyumbang deflasi m-to-m, antara lain tomat, angkutan udara, bawang merah, ikan asin layang, ikan nila, ikan tongkol, kelapa, pepaya, cabai rawit, parfum.
BPS Kota Bima juga mencatat, kelompok pengeluaran yang menyumbang inflasi y-on-y pada September 2025, yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,86 persen, kelompok pendidikan 0,28 persen, kelompok kesehatan 0,06 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,5 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,06 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,02 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman (restoran) 0,06 persen, serta kelompok pakaian dan alas kaki 0,04 persen.
Khusus kelompok makanan, pada September 2025 di Kota Bima mengalami inflasi y-on-y 1,41 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 106,96 pada September 2024 menjadi 108,47 pada September 2025.
Subkelompok mengalami inflasi y-on-y, yaitu subkelompok minuman yang tidak beralkohol 8,48 persen, rokok dan tembakau 3,98 persen, makanan 0,16 persen. Kelompok ini pada September 2025 menyumbang inflasi y-on-y sebesar 0,50 persen. Adapun komoditas yang dominan menyumbang inflasi y-on-y, yaitu kopi bubuk 0,15 persen, sigaret kretek mesin (SKM) dan air kemasan 0,11 persen, bawang merah 0,1 persen, daging ayam ras dan sigaret kretek tangan (SKT) 0,07 persen, makanan ringan dan minyak goreng 0,06 persen, roti manis 0,05 persen, tomat dan susu cair kemasan 0,04 persen, biskuit, kelapa, kol putih (kubis) 0,03 persen, minuman ringan 0,02 persen.
Pada September 2025 kelompok makanan menyumbang deflasi m-to-m sebesar 0,18 persen. Komoditas yang dominan menyumbang deflasi m-to-m, yaitu tomat 0,16 persen, bawang merah 0,08 persen, ikan asin layang 0,04 persen, ikan nila 0,03 persen, kelapa dan ikan tongkol 0,02 persen, ikan kerapu, air teh kemasan, ikan layang, minyak goreng, telur ayam ras, kacang panjang, cumi-cumi, cabai rawit, dan pepaya 0,01 persen.
Sementara itu, kelompok kesehatan pada September 2025 Kota Bima mengalami inflasi y-on-y sebesar 2,09 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 105,96 pada September 2024 menjadi 108,17 pada September 2025.
Subkelompok yang mengalami inflasi y-on-y, yaitu subkelompok obat obatan dan produk kesehatan 4,09 persen, subkelompok jasa rawat jalan 1,26 persen. Sementara itu, subkelompok jasa rawat inap dan jasa kesehatan lainnya tidak mengalami perubahan. Kelompok ini pada September 2025 menyubang inflasi y-on-y 0,06 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi y-on-y, yaitu obat dengan resep 0,03 persen, vitamin, tarif dokter spesialis, dan obat gosok masing-masing 0,01 persen. Selain itu, kelompok ini menyumbang inflasi m-to-m sebesar 0,02 persen yang berasal dari komoditas obat dengan resep.
Perbandingan Inflasi Antartahun pada September 2025
Perbandingan Inflasi antartahun pada September 2025, tingkat inflasi y-on-y dan y-to-d Kota Bima masing-masing 1,78 persen dan 1,04 persen. Tingkat inflasi y-on-y untuk September 2024 dan September 2023 masing-masing 2,49 persen dan 2,67 persen. Tingkat inflasi y-to-d September 2024 dan September 2023 masing-masing 1,59 persen dan 1,93 persen. [B-19]
Follow informasi Berita11.com di Google News