Gegara soal Snack saat Pelantikan, 49 KPPS di Bima Ancam Mengundurkan Diri, Nyaris Adus Jotos dengan PPS

Suasana pelantikan anggota KPPS di salah satu desa di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, pada Kamis (25/1/2024) lalu.
Suasana pelantikan anggota KPPS di salah satu desa di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, pada Kamis (25/1/2024) lalu.


Bima, Berita11.com— Dinamika pelantikan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024 tidak saja terjadi di Pulau Jawa dan Sulawesi. Hal yang sama juga terjadi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Sebanyak 49 anggota KPPS yang telah dilantik mengancam mengundurkan diri.

Hal itu dibenarkan Kepala Desa Belo Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima, Akhmad Fanshuri. Ia menyebut wacana tersebut muncul setelah adanya dinamika dalam whatshapp group (WAG) bersama KPPS dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Belo Kecamatan Belo Kabupaten Bima.

Bacaan Lainnya

Dalam percakapan WAG itu sebut Akhmad, anggota KPPS menyinggung snack yang disediakan panitia pelantikan KPPS yang dianggap tidak layak dan berbeda dengan sejumlah desa lain di Kabupaten Bima. Karena panitia menyediakan snack dalam satu plastik hitam dan menyuruh peserta pelantikan dan undangan yang hadir agar mengambil sendiri-sendiri jajan tersebut dalam satu plastik hitam yang disediakan. Sorotan di Whatshapp tersebut kemudian direspon Sekretaris PPS Desa Belo yang juga Sekretaris Desa setempat.

BACA JUGA: Tunjangan 2.315 Guru 3T di Kabupaten Bima tak jelas, PGDT Gedor Dikbudpora

“Mereka punya group KPPS, ada bahasa-bahasa (PPS) yang menyinggung teman-teman KPPS hingga ada bahasa suruh agar mengundurkan diri, akhirnya mereka (KPPS) tidak terima (sehingga ancam mengundurkan diri),” kata Akhmad saat dihubungi Berita11.com melalui layanan media sosial whatshapp, kemarin.

Akhmad mengatakan, dinamika antara KPPS dan PPS Desa Belo kemudian berlanjut di luar whatshapp group. Sekretaris PPS Desa Belo Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima, Ahmad S.Sos nyaris adu jotos dengan salah satu anggota PPS Desa Belo Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima, Ilyas sekira pukul 14.00 Wita, Jumat (26/1/2024).

Aksi baku hantam tersebut berhasil dicegah pihaknya. “Hampir adu jotos dan kita melerai. Ini harus ada Solusi terbaik, mediasi,” kata dia.

Akhmad berharap agar semua pihak terutama adhoc penyelenggara Pemilu termasuk di Desa Belo Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima dapat duduk bersama dengan kepala dingin dalam menyelesaikan masalah agar Pemilu 2024 yang menjadi salah satu agenda nasional dapat berlangsung dengan lancar.

BACA JUGA: 3.912 WNI Putuskan jadi Warga Singapura

Selain itu, pihaknya berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bima juga menfasilitasi dan menyelesaikan dinamika antara KPPS dengan PPS yang bermula dari sorotan pelaksanaan pelantikan seperti masalah kualitas konsumsi saat pelantikan.

“Semua penyelenggara pemilu agar bisa bersama untuk menyelesaikan masalah, termasuk dengan teman-teman KPPS juga. Saya kira KPU (menfasilitasi) penting. Jangan dianggap remeh karena ini juga terkait masa depan Desa Belo dengan tujuh TPS dan 49 KPPS,” harap Akhmad Fanshuri.

Terkait dinamika PPS dengan KPPS Desa Belo Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima, Berita11.com sudah mencoba mengkonfirmasi Sekretaris PPS Desa Belo Kabupaten Bima, Ahmad S.Sos melalui layanan media sosial, namun tidak direspon.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, sebanyak 11.116 anggota KPPS Pemilu 2024 di Kabupaten Bima dilantik serentak pada lokasi berbeda-beda di setiap desa pada Kamis, 25 Januari 2024 lalu. Pada sela kegiatan pelantikan, anggota KPPS Pemilu 2024 yang dilantik juga melakukan aksi sosial seperti penghijauan dan penanaman mangrove seperti yang dilakukan anggota KPPS di Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima. [B-19]

Follow informasi Berita11.com di Google News

Pos terkait