Maryati Konta, Srikandi dari Bima bagian Utara yang Optimis Menuju Parlemen

Maryati Konte. Foto Safitri/ Berita11.com
Maryati Konte. Foto Safitri/ Berita11.com

Women leaders atau pemimpin perempuan menjadi pro kontra dalam perspektif sebagian kalangan dalam kancah perpolitikan di Indonesia, termasuk di daerah sebagaimana di Kabupaten Bima. Namun bagi sosok Maryati Konta, pro-kotra itu tidak seharusnya menjadi penghalang bagi para Kartini untuk meniti karir dan menunjukan kemampuan kepada dunia, termasuk dalam bidang politik.

Selama kaum Hawa masih merasa tertindas dan ditindas oleh berbagai masalah sosial seperti kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) dan sejumlah kasus fisik maupun psikologis (mental) lain, maka sudah sewajarnya perempuan tampil di depan untuk ikut membela dan melakukan advokasi. Hal itu juga yang menggugah dirinya untuk ikut bersaing dalam pemilihan legislatif (Pileg) 2024 mendatang.

Bacaan Lainnya

Wanita 45 tahun asli Bugis Sulawesi Selatan itu memantapkan hati mencalonkan diri sebagai wakil rakyat di gedung DPRD Kabupaten Bima. Dia mendaftarkan diri sebagai bakal caleg melalui Partai Ummat Kabupaten Bima.

BACA JUGA: Lulusan SMA dan PNS bisa Mendaftar, ini Timeline Rekrutmen anggota Bawaslu Kabupaten-Kota di Pulau Sumbawa dan Syaratnya

Sebenarnya politik bukan barang baru bagi putri pasangan Sahrudin Konta dan Fatimah itu. Beberapa tahun silam dia pernah menemani dan ikut berjuang membantu karir politik suaminya, Ibrahim hingga terpilih sebagai Kepala Desa Lewintana Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima. sejak menjadi ketua PKK tingkat desa dan ikut menemani karir politik suaminya, jiwa leadership sudah terbentuk dalam dirinya.

Lewat karir politik melalui legislatif, Maryati ingin mewujudkan strata sosial masyarakat menjadi lebih baik, terutama mewujudkan program pembangunan secara adil dan merata. Akses pembangunan yang responsive dan adil bagi masyarakat, termasuk kaum Hawa.

Menurutnya, perempuan harus diberikan kesempatan yang sama dalam aspek sosial maupun politik. Keinginan maju sebagai Bacaleg didorong oleh kepeduliannya terhadap semasama perempuan. Ia ingin mengubah bahwa paradigm bahwa perempuan tidak lebih harus selalu berada di rumah.

“Bukankah setiap hamba Allah itu punya kedudukan yang sama di mata Tuhan sang pencipta alam semesta?” ucapnya saat diwawancarai Berita11.com, belum lama ini.

BACA JUGA: 30 Desember AHY Kampanye Dialogis di Paruga Nae Woha

Bacaleg Dapil III (Kecamatan Soromandi, Kecamatan Donggo, Kecamatan Sanggar, dan Kecamatan Tambora) ini sadar betul bahwa paradigma dalam masyarakat selama ini membangun karir politik tidak lepas dari modal politik (cost politics). Apalagi yang akan bersaing dengannya juga para imcumbent yang telah memiliki sepak terjang karir politik yang lama dan telah membangun basis pendukung disertai modal yang memadai.

“Modal nekad dan tekad, karena visi misi saya ke depannya itu adalah untuk memperjuangkan nasib kaum perempuan yang tertindas,” ujarnya.

Kendati membangun pemilih cerdas yang memilih berdasarkan keunggulan visi-misi masih merupakan PR besar bagi Negara berkembang dalam mewujudkan demokrasi substansial, Maryati optimis akan didukung oleh rakyat atau konsituten. Tekad utamanya jika kelak terpilih memperjuangkan mereka-mereka yang selama ini termarjinal.

“Saya akan berjuang untuk mendapatkan suara dari konstituen saya dan berjuang untuk mereka demi kesejahteraan rakyat yang tertindas,” pungkasnya. [Idil Safitri]

Follow informasi Berita11.com di Google News

Pos terkait