Sorot Penyaluran Bibit, Massa GERAM “Segel” Kantor UPT Distambun Kecamatan Bolo

Kondisi kantor UPT Distambun Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, setelah dipalang oleh massa GERAM menggunakan pagar bambu, Rabu (11/12/2024). Massa menyorot penyaluran bantuan benih yang bersumber dari Kementerian Pertanian RI, yang diduga proses penyalurannya bermasalah.
Kondisi kantor UPT Distambun Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, setelah dipalang oleh massa GERAM menggunakan pagar bambu, Rabu (11/12/2024). Massa menyorot penyaluran bantuan benih yang bersumber dari Kementerian Pertanian RI, yang diduga proses penyalurannya bermasalah.

Bima, Berita11.com— Massa Aliansi Gerakan Rakyat Tani Menggugat (GERAM) yang dikoordinir Sandra “menyegel” gerbang dan pintu kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan Perkebunan (UPT Distambun) Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Rabu (11/12/2024) pagi.

Aksi massa menyegel kantor UPT Distambun setelah sempat menyampaikan orasi secara bergantian lebih kurang satu jam. Dalam aksinya massa menyampaikan tiga pokok tuntutan, yaitu meminta transparansi pembagian bibit jagung, meminta UPT setempat menghadirkan kelompok petani yang menerima bibit serta meminta agar kepala UPT Distambun Bolo, Sahlan dicopot dari jabatannya.

Bacaan Lainnya
Iklan%20tamsis

Salinan%20dari%20Salinan%20dari%20Salinan%20dari%20Emas%20dan%20Hitam%20Geometris%20Selamat%20Har 20250329 105626 0000

“Kami meminta penjelasan terkait pembagian bibit jagung yang menurut kami tidak ada transparansi dan melenceng. Kami menginginkan kepala UPT Pertanian Kecamatan Bolo menghadirkan kelompok tani yang mendapatkan bibit padi ataupun bibit jagung sehingga benar adanya ada penyaluran bibit tersebut,” sorot Munawir, salah satu anggota massa dalam orasinya.

Ia menyampaikan, sebagaimana pengecekan pihaknya, tidak ada bantuan bibit padi maupun jagung yang disalurkan UPT Distambun Kecamatan Bolo untuk masyarakat wilayah setempat.

“Jangan hanya kata-kata saja, karena di lapangan kami mengecek. Tidak ada bantuan bibit padi ataupun bibit jagung yang disalurkan oleh UPTD Pertanian Kecamatan Bolo,” tudingnya.

BACA JUGA: 83 Bakal Calon Pekerja Migran asal Bima Diamankan Polres Dompu

Menurut Munawir, pembagian bibit tidak merata. Selain itu, ia menduga terdapat bibit yang dijual oleh UPT Distambun setempat.

“Kami beranggapan bahwa bibit tersebut sudah dijual belikan oleh KUPT Pertanian Kecamatan Bolo,” katanya.

Ia mengatakan, salah satu pegawai UPT Distambun Kecamatan Bolo menyatakan bibit padi sudah didistribusikan di Desa Sondosia Kecamatan Bolo, namun setelah dicek oleh pihaknya, tidak ada bibit padi yang dibagikan oleh UPTD Distambun Kecamatan Bolo di desa setempat.

“Sehingga kami menduga ada permainan terkait bibit padi tersebut oleh UPT Distambun Kecamatan Bolo dan kami mendapatkan informasi bahwa ada bibit padi yang disatukan di dalam karung, sehingga pertanyaan kami kenapa harus disatukan di dalam karung padahal bibit padi sudah ada bungkusnya dan label?” sorotnya.

Menurutnya, bibit memiliki jangka waktu penggunaan. Namun bila disatukan dalam karung, petani tidak mengetahui waktu penggunaan yang baik untuk bibit.

Pada kesempatan yang sama, koordinator massa, Sandra mengisyaratkan akan “menyegel” kantor UPT Distambun Kecamatan Bolo bisa kepala unit pelaksana tehnis setempat tidak menemui dan menanggapi sorotan massa.

Segel Kantor Upt
Koordinator massa GERAM berorasi di depan pintu kantor UPT Distambun Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, sesaat sebelum memalang pintu dan gerbang kantor setempat menggunakan pagar bambu, Rabu (11/12/2024). Massa menyorot penyaluran bantuan benih yang bersumber dari Kementerian Pertanian RI, yang diduga proses penyalurannya bermasalah.

“Jika Kepala UPT Pertanian Kecamatan Bolo tidak hadir menemui kami dan menjelaskan beberapa tuntutan kami. Kami tidak ragu melakukan penyegelan kantor UPTD Pertanian Kecamatan Bolo ini,” katanya.

BACA JUGA: Aktivis dan Peserta Sorot Proses Seleksi PPK, ini Jawaban KPU Kabupaten Bima

Tak lama setelah itu, massa GERAM memalang pintu kantor UPT Distambun Kecamatan Bolo menggunakan pagar bambu. Mereka juga memalang gerbang UPT setempat.

Puas menyampaikan orasi dan melakukan aksinya, massa GERAM meninggalkan UPT Distambun Kecamatan Bolo.

Aksi massa dikawal Kapolsek Bolo, Inspektur Satu Nurdin dan anggota, personil Koramil 1608-02/ Bolo dan anggota Trantib (Pol PP) Kecamatan Bolo Kabupaten Bima.

Kepala UPT Distambun Kecamatan Bolo Bantah Pernyataan Massa

Secara terpisah, Kepala UPT Distambun Kecamatan Bolo, Sahlan membantah seluruh pernyataan massa GERAM yang menudingnya tidak membagikan bibit. Bahkan menjual bantuan yang bersumber dari pemerintah pusat tersebut.

“Itu fitnah, faktanya bantuan benih jagung sudah dibagikan ke para petani,” ujarnya.

Ia menjelaskan, bantuan benih jagung tahun 2024 untuk Kecamatan Bolo hanya untuk Desa Rada dan Desa Tumpu.

“Jumlah kelompok tani yang mendapat bantuan tersebut yakni sebanyak delapan kelompok. Dua kelompok di Desa Rada dan enam kelompok di Desa Tumpu. Masing-masing mendapat 350 kg per kelompok, ada juga yang 225 kg, sesuai lahan,” katanya.

Menurutnya, pembagian bantuan benih juga melibatkan sejumlah pihak, di antaranya penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan ketua kelompok tani. Bahkan disaksikan anggota kepolisian.

Selain itu, pembagian sudah sesuai berita acara serah terima (BAST) barang (bantuan).

“Ada dokumentasi saat pembagian benih jagung berlangsung. Selain itu, juga terdapat berita acara (BAST) sebagai bukti bahwa bantuan sudah dibagikan ke petani,” ujarnya.

Ia menjelaskan, bantuan benih jagung 15 kg per hektar. [B-22/B-19]

Follow informasi Berita11.com di Google News

Salinan%20dari%20Salinan%20dari%20Salinan%20dari%20Salinan%20dari%20Salinan%20dari%20Emas%20dan%20H 20250329 142724 0000

Pos terkait