Bima, Berita11.com— Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distambun) mencatat 1.382 hektar tanaman padi di wilayah Kabupaten Bima mengalami kerusakan ringan hingga berat akibat bencana alam beberapa pekan terakhir.
Sebanyak 437 hektar dipastikan puso karena rusak akibat terdampak bencana alam. Kondisi tersebut terkonfirmasi dari Kepala Distambun Kabupaten Bima, Afifuddin.
“Areal dampak dalam kategori terkena (T) yaitu ringan, sedang dan berat adalah 1.382 ha dan puso seluas 437 ha,” ujar mantan Sekretaris Dinas Kesehatan ini kepada Berita11.com melalui layanan media sosial whatshapp, Rabu (5/2/2025).
Dikatakannya, jumlah tanaman padi yang terdampak banjir di Kabupaten Bima masih bisa berumbah, karena petugas Distambun masih memantau perkembangan tanaman di lapangan minimal tujuh hari pasca banjir.
Menyusul ribuan hektar tanaman padi yang terdampak banjir, Distambun Kabupaten Bima sudah mengajukan proposal Cadangan Benih Nasional (CBN) untuk mengganti kerugian tanaman padi karena banjir ke Direktoral Jenderal Tanaman Pangan Cq. Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementan RI.
Sebanyak 1.382 kektar tanaman padi yang rusak dan 437 hektar puso di Kabupaten Bima merupakan akumulasi tanaman padi yang terdampak banjir pada sejumlah desa di beberapa kecamatan seperti di Kecamatan Wera, Kecamatan Woha, Kecamatan Palibelo, Kecamatan Bolo, Kecamatan Ambalawi dan Kecamatan Langudu.
Saat luapan banjir di Desa Nggembe Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, sebanyak 20 hektar tanaman di sawah gagal tumbuh. [B-19]
Follow informasi Berita11.com di Google News