Warga di Dompu Kaget saat Bongkar Makam Wanita yang telah Delapan Bulan Meninggal, ini Sebabnya

Warga saat bergotong royong membongkar makam almarhumah Nurma binti H Mansyur di Dusun Dore, Desa Simpasai, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Sabtu (10/5/2025). Pembongkaran makam karena sengketa lahan. Foto Udin/ Berita11.com.
Warga saat bergotong royong membongkar makam almarhumah Nurma binti H Mansyur di Dusun Dore, Desa Simpasai, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Sabtu (10/5/2025). Pembongkaran makam karena sengketa lahan. Foto Udin/ Berita11.com.

Dompu, Berita11.com— Sejumlah warga terperangah saat membongkar makam almarhumah Nurma binti H Mansyur di Dusun Dore, Desa Simpasai, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Sabtu (10/5/2025).

Warga kaget setelah menyaksikan proses pembongkaran, karena walaupun sudah dimakamkan delapan bulan lalu, jasad almarhumah tidak mengeluarkan bau masih utuh. Beragam komentar positif pun menyertai proses pembongkaran makam almarhumah hingga di dinding facebook.

Bacaan Lainnya

“MasyaAllah kuasa Allah.. Amalan apa yg almarhumah perbuat selama Hidupnya,” komentar pemilik akun Facebook Nur Nelasari.

Makam almarhum Nurma binti H Mansyur yang meninggal delapan bulan lalu dibongkar dan dipindahkan di tempat pemakaman umum Dusun Dore Kelurahan Simpasai Kecamatan Woja Kabupaten Dompu karena sengketa lahan.

BACA JUGA: Gagal dapat Izin Menikah, Pemuda 19 Tahun di Dompu Akhiri Hidup

Walaupun disertai drama penolakan kerabat almarhum agar makam tidak dibongkar, proses pembongkaran tetap dilakukan warga dan kerabat almarhumah.

“Dengan adanya kritikan dari pemilik tanah, kami sekeluarga mengadakan musyawarah bersama dengan beberapa keluarga, sehingga ada kesepakatan untuk memindahkan makamnya almarhumah,” ujar salah satu kerabat almarhumah.

Lurah Simpasai Kecamatan Woja, Usman menjelaskan terkait permasalahan sengketa lahan sehingga makam almarhumah dibongkar.

“Kita dari pihak pemerintah kelurahan sudah menerima laporan terkait masalah ini dan sekarang sudah dilimpahkan ke pihak kepolisian, sehingga keputusan dari pihak pemilik tanah, akhirnya semua pihak keluarga menyetujuinya sehingga hari ini kuburan harus di bongkar,” kata Usman di lokasi pembongkaran.

Usman menjelaskan, pembongkaran tersebut sesuai hasil musyawarah keluarga almarhumah dengan pemilik lahan.

“Ada sebagian dari keluarga yang punya tanah yang tidak menyetujui adanya pembongkaran ini, karena yang punya tanah dengan keluarga dari almarhumah ini masih saudara semua,” ungkap Usman.

BACA JUGA: M16: Olahraga Menjanjikan Insentif Elektoral yang Besar

Suami almarhumah, Nasarudin, menyampaikan apresiasi kepada kerabt dan warga yang membantu proses pembongkaran dan pemindahan makam almarhumah.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak kelurahan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, kepala lingkungan, pak RT dan masyarakat yang telah membantu kami dari awal sampai akhir kegiatan ini,” ucapnya.

Walaupun mengaku merasa terusik karena harus melihat makam istrinya dibongkar, Nasarudin bersyukur warga membantu proses pembongkaran dan pemindahan makam almarhumah.

“Dengan pembongkaran ini kami sekeluarga sangat terpukul, tapi saya bersyukur bisa melihat jasad istri masih utuh seperti saat awal dari meninggalnya,” ujarnya.

Nasarudin mengaku terkait sengketa lahan hingga makam istrinya harus dibongkar sudah diadukannnya kepada pihak kepolisian.

“Kami tetap akan melanjutkan, karena laporan sudah kami limpahkan ke aparat kepolisian dan kami akan menunggu kelanjutan dari pada laporan tersebut,” katanya. [B-27]

Follow informasi Berita11.com diGoogle News

Pos terkait