Tiga Kecamatan di Kabupaten Bima Dilanda Banjir, Ratusan Rumah Terdampak

Salah satu dampak bencana hidrometeorologi di Kabupaten Bima setelah hujan lebat melanda sejumlah wilayah, Kamis (11/12/2025) siang.
Salah satu dampak bencana hidrometeorologi di Kabupaten Bima setelah hujan lebat melanda sejumlah wilayah, Kamis (11/12/2025) siang.

Bima, Berita11.com— Hujan lebat disertai angin kencang yang melanda Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Kamis (11/12/2025 ) sore, menyebabkan bencana hidrometeorologi berupa banjir di tiga kecamatan berbeda.

Akibat peristiwa ini, ratusan kepala keluarga terdampak dan satu orang anak dilaporkan hanyut terbawa arus.

Bacaan Lainnya

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, M. Nurul Huda, mengonfirmasi dampak dari cuaca ekstrem tersebut.

“Hujan lebat terjadi sejak pukul 13.03 WITA hingga 15.20 WITA, memicu luapan air sungai dan drainase di Kecamatan Monta, Bolo, dan Madapangga,” jelas M. Nurul Huda melalui pernyataan tertulis Kamis malam (11/12/2025).

BACA JUGA:  6.905 Jiwa Terdampak Kekeringan di Kabupaten Bima, ini Sebarannya

Berdasarkan data kaji cepat BPBD, Kecamatan Monta menjadi salah satu wilayah dengan dampak terparah. Di Desa Tolouwi, luapan Sungai dan Embung So Nae merendam 53 unit rumah atau 53 KK (172 jiwa) dengan ketinggian air mencapai 10 cm hingga 30 cm. Sementara di Desa Simpasai, genangan air setinggi 10 cm hingga 70 cm terjadi di Jalan Provinsi Lintas Tente-Karumbu, mengakibatkan kemacetan lalu lintas sepanjang 180 meter.

Di Kecamatan Madapangga, Desa Dena juga dilanda banjir kiriman. “Di Madapangga, luapan sungai merendam 35 unit rumah atau 35 KK (112 jiwa). Saat ini air sudah surut di Desa Tolouwi dan Desa Dena, dan warga sedang fokus membersihkan lumpur,” tambah Huda.

Dampak terberat terjadi di Kecamatan Bolo. Satu orang warga, atas nama Muhamad Ikbal alias Gito (11), pelajar SD, dilaporkan hanyut terseret arus banjir di Sungai Dam Raba Ncoha, Desa Kananga, sekitar pukul 15.30 WITA.

BACA JUGA:  Suhu di Bima Dompu sampai 35 Derajat Celcius, BMKG Ingatkan Masyarakat agar Waspadai Potensi Angin Kencang

“Korban dilaporkan hanyut saat sedang mandi air banjir bersama teman-temannya di sungai yang debit airnya tiba-tiba meningkat antara dua hingga lima meter. Saat ini, korban masih dalam proses pencarian,” tegas M. Nurul Huda.

Tim gabungan yang terdiri dari SAR, BPBD, Polairud, TNI, Polri, Tagana, dan masyarakat telah melakukan upaya pencarian sejak Kamis sore. Korban ditemukan tewas di jalur sungai di Desa Timu Kecamatan Bolo sekira pukul 22.00 WITA.

BPBD juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana susulan dan segera melaporkan kejadian darurat kepada pihak berwenang. Kebutuhan mendesak saat ini adalah bantuan logistik dan peralatan tanggap darurat (Logpal). [B-19]

Follow informasi Berita11.com di Google News


Pos terkait