Bima, Berita11.com— Luapan air bah di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat terjadi pada tiga kecamatan. Kondisi paling parah di Desa Pesa Kecamatan Wawo, di mana 14 kepala keluarga terdampak luapan banjir dan nilai kerusakan atau kerugian ditaksir hingga Rp150 juta.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Nurul Huda menyebut, tiga wilayah terdampak air bah meliputi Desa Pesa dan Desa Maria Kecamatan Wawo, Desa Kuta Kecamatan Lambitu dan Desa Taloko Kecamatan Sanggar.
Terjangan air bah pada sejumlah wilayah tersebut terjadi antara pukul 13.10- 17.30 Wita. Air bah meluap di ruas jalan di Desa Kuta Kecamatan Lambitu Kabupaten Bima sekira pukul 13.10 Wita setelah hujan lebat mengguyur wilayah setempat dan sekitarnya.
“Aliran drainase di Kuta tidak mampu menampung debit air sehingga meluap di ruas jalan raya setinggi sekitar 40 cm. Dalam peristiwa banjir tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, namun banyak material ruas jalan Desa Kuta yang mengakibatkan arus lalu lintas terganggu,” ujar Nurul Huda, Jumat (5/3/2023) malam.
Akibat terjangan air bah di Kecamatan Lambitu, menyebakan pengendara tidak berani melewati ruas jalan.
Dikatakannya, pada hari yang sama, curah hujan tinggi di Kecamatan Sape dan Kecamatan Wawo Kabupaten Bima menyebabkan rumah panggung milik Sukrin yang berada sekitar bantaran sungai di RT 03/02 Desa Pesa Kecamatan Wawo Kabupaten Bima, hanyut dibawa banjir.
Banjir lebih kurang setinggi 30 cm di desa setempat juga menyebabkan dua sepeda motor hanyut oleh banjir, 10 rumah tergenang dan menyebabkan tanggul atau talud sungai mengalami kerusakan.
“Hujan deras tersebut telah menghanyutkan rumah warga desa yang tinggal di bantaran sungai, serta isi rumah tersebut ikut hanyut,” ujar dia.
Jumlah warga terdampak luapan banjir di Desa Pesa Kecamatan Wawo sebanyak 10 kepala keluarga di RT 10 dan 44 kepala keluarga di RT 03/ 02. Jumlah warga yang terdampak 14 rumah. Intensitas hujan tinggi disertai banjir juga menggenangi sejumlah fasilitas umum, di antaranya kantor urusa agama (KUA), kantor Pos, dan rumah dinas Camat Wawo.
Dijelaskan Nurul Huda, luapan banjir juga disebabkan penyempitan sungai di bagian hilir sehingga meluap hingga pemukiman warga, terutama di bantaran sungai. “Total kerugian diperkirakan Rp150 juta,” sebut dia.
Dikatakannya juga, luapan banjir pada hari yang sama juga menggenangi area sawah dan merusak tanaman padi siap panen seluas 30 hektar di Desa Taloko Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima
Informasi yang diperoleh Berita11.com, hujan deras juga menyebabkan luapan banjir lebih kurang setinggi 30 cm di jalan raya dan rumah warga, sekira pukul 16.40 Wita, Minggu (5/3/2023). Luapan banjir secara berangsur surut sekira pukul 17.45 Wita.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Sekira pukul 18.00 Wita, sejumlah warga mulai membersihkan sisa genangan banjir. [B-22/B-12]
Follow informasi Berita11.com di Google News