Bima, Berita11.com— Sejumlah guru satuan pendidikan negeri di Bima mengeluhkan kekurangan murid, terutama setelah munculnya sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB). Nah, akademisi Universitas Muhammadiyah Bima, Ihlas Hasan menyebut, “krisis murid” baru tidak disebabkan sistem zonasi.
Menurut doktor pendidikan ini, fenomena saat ini, umumnya sekolah-sekolah negeri terutama di Bima dikelola secara serampangan, dikelola secara biasa-biasa saja, sehingga terkesan hidup segan, mati tak mau.
“Persoalan (penyebab krisis murid baru) bukan pada sistem zonasi, karena zonasi itu justru memberi ruang batasan agar siswa tidak bisa mengakses sekolah di luar dari pada wilayahnya sesuai kriteria-kriteria atau syarat-syarat tertentu,” kata Ihlas melalui layanan media sosial whatshapp, Jumat (26/7/2024).
Ihlas menilai, fenomena sejumlah sekolah sepi peminat karena sejumlah sekolah pada beberapa zona tersebut tidak berkualitas (under estimate) atau di bawah standar, sehingga tidak memiliki nilai jual, karena kurangnya kreativitas (inovasi) dalam mengelola satuan pendidikan, sehingga membuat wali murid dan calon siswa tidak tertarik.
“Maka yang harus dikoreksi di sini, tingkatkan kualitas dan layanan, tingkatkan kualitas pembelajaran dan kualitas pengelolaan sekolah itu, sehinga memiliki daya tarik bagi masyarakat. Yang jadi soal sekarang ini, sekolah-sekolah negeri dikelola secara serampangan, dikelola secara biasa-biasa saja, hidup segan mati nggak mau, tidak ada inisiatif kepempinan kepala sekolah dan kerja sama dengan guru-guru, dan masyarakat untuk mengembangkan sekolah itu untuk berkembang menjadi sekolah berkualitas,” ujar Ihlas.
Diakui salah satu asesor pendidikan ini, sebagaimana pengamatannya, banyak sekolah negeri sekarang banyak yang mengeluh “krisis murid baru”, namun tidak mau proaktif mengelola satuan pendidikan agar menjadi sekolah yang berkualitas.
Berbanding terbalik, sejumlah satuan pendidikan yang dipadu pendidikan agama di Bima yang dikelola yayasan justru mendapatkan luberan murid baru. [B-22]
Follow informasi Berita11.com di Google News
