Kota Bima, Berita11.com— Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Mbojo Bima, Afriansyah Putra menyorotti dinamika demokrasi Indonesia. Menurutnya, demokrasi di Indonesia sedang tidak baik-baik saja.
Afriansyah menyerukan agar semua membangun gerakan untuk menyelamatkan Indonesia yang tidak bai- baik saja.
“Sudah terlalu lama kita meninabobokan Presiden Jokowi sehingga hal-hal yang melanggar konstitusional yang diperbuat olehnya dianggap lumrah, sepele dan tidak ada yang berani bersuara secara aksi nyata keseriusan, “ kata dia di Kota Bima, Selasa (6/2/2024).
Kader Himpunan Mahasiswa Islam ini juga menyorot tokoh nasional, provinsi dan tingkat daerah yang menurutnya tidak memiliki aksi nyata di lapangan.
Afriansyah mengklaim bahwa dinamika demokrasi di Indonesia saat ini sudah cacat. “Sampai kapan kita menjadi tim hore dengan degradasi moral, etika serta semena-mena penguasa,” katanya.
Dia mengatakan, Indonesia butuh aksi nyata untuk menyembuhkan persoalan di Indonesia, termasuk berkaitan praktik dinasti di Indonesia.
Secara terpisah mahasiswa lain Universitas Mbojo Bima, Syarif menyerukan kepada segenap civitas akademika di seluruh Indonesia untuk jernih mencermati dinamika politik saat ini. Jangan sampai mahasiswa dan kalangan kampus lainnya terjebak pada kepentingan politik tertentu yang membuat Indonesia justru masuk pada jurang perpecahan.
Untuk itu dia menyerukan semua elemen bangsa agar menjaga persatuan di NKRI dan tidak memberikan ruang politik adu domba karena kepentingan kelompok tertentu.
Menurut dia, mahasiswa sebagai kelompok terdidik harus sensitif mencermati isu-isu yang berkembang pada tahun politik. Tidak membiarkan “dijajah” oleh segelintir kelompok kepentingan. “Mari biarkan proses demokrasi berjalan apa adanya tanpa intimidasi yang dapat memecah belah persatuan di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ajaknya di Bima, Selasa (6/2/2024). [B-12/B-19]
Follow informasi Berita11.com di Google News