Dinas Damkar Kabupaten Bima Simulasi Penanganan Kebakaran di Desa Bajo, Dorong One RT One APAR

Kegiatan simulasi penanganan kebakaran di kantor Desa Bajo Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima oleh Dinas Damkar Kabupaten Bima, Kamis (24/4/2025).
Kegiatan simulasi penanganan kebakaran di kantor Desa Bajo Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima oleh Dinas Damkar Kabupaten Bima, Kamis (24/4/2025).

Bima, Berita11.com— Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bima melaksanakan simulasi penanganan kebakaran di kantor Desa Bajo Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Kamis (24/4/2025).

Simulasi penanganan kebakaran dimaksudkan Dinas Damkar Kabupaten Bima untuk meningkatkan kesiapan unsur di desa menghadapi potensi kebakaran mengingat tingginya kasus kebakaran di wilayah Kabupaten Bima.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Damkar Kabupaten Bima, A Rifai mengatakan, simulasi penanganan kebakaran dilaksanakan untuk mendorong kesiapan segala unsur di desa menghadapi potensi kebakaran. Selain simulasi, pihaknya juga melaksanakan sosialisasi pembentukan relawan pemadam kebakaran (Redkar).

“Kegiatan sosialisasi simulasi dan pembentukan relawan pemadam kebakaran,” ujar Rifai, Selasa (24/4/2025).

Mengingat tingginya kasus kebakaran di wilayah Kabupaten Bima, Dinas Damkar Kabupaten Bima mendorong pemerintah desa agar mewujudkan one RT one alat pemadam kebakaran ringan (APAR). Selain itu, menyiapkan kendaraan tiga roda yang dapat menjangkau lokasi kebakaran khususnya di gang saat terjadi peristiwa darurat yang tempat kejadian yang sulit dilewati mobil pemadam kebakaran.

BACA JUGA: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem selama Transisi Musim! BMKG Bima: Curah Hujan Menurun Mulai 10 Maret

Menurut Rifai, keberadaan APAR sangat penting. Sejumlah tempat usaha seperti pangkalan LPG dan bengkel serta tempat usaha lain didorong pihaknya agar menyiapkan APAR, sehingga risiko dampak bisa diminimalisasi.

Merujuk data Dinas Damkar Kabupaten Bima, peristiwa kebakaran di wilayah Kabupaten Bima mencapai puluhan kejadian setiap tahun. Misalnya pada semester awal tahun 2023 lalu tercatat 26 peristiwa kebakaran dengan rata-rata nilai kerusakan (kerugian) antara ratusan juta hingga miliaran rupiah.

Kisaran nilai kerusakan (kerugian) akibat kebakaran yang tercatat mencapai miliaran di antaranya di di Kecamatan Sape pada tahun 2023 sebesar Rp2,730 miliar. Pada tahun yang sama di Kecamatan Lambu nilai kerugian tercatat Rp3 miliar dan Kecamatan Belo tercatat nilai kerugian mencapai Rp1,150 miliar.

BACA JUGA: Tangani Dampak El Nino, BPBD Droping 10 Ribu Liter Air Bersih untuk 1.399 Jiwa di Wawo

Untuk menangani peristiwa kebakaran, juru Damkar membutuhan rata-rata waktu (response time rate) 15 menit hingga 30 menit. Sementara itu, unit mobil damkar baru tersedia pada 10 kecamatan dari 18 kecamatan dan luas wilayah yang rata-rata jauh antar kecamatan. Mobil pemadam kebakaran, di antaranya water supply yang dimiliki Dinas Damkar sebanyak 15 unit. Sebanyak 10 unit di ataranya disiagakan di kecamatan, antara lain di Kecamatan Palibelo, Kecamatan Monta, Kecamatan Parado, Kecamatan Bolo dan Kecamatan Madapangga.

Dari 15 unit mobil pemadam kebakaran, tiga di antaranya rusak berat yang rata-rata tersimpan di Mako Dinas Damkar Kabupaten Bima. [B-19]

Follow informasi Berita11.com diGoogle News

Pos terkait