Goes to Campus, BPJS Kesehatan Dorong Literasi JKN di Akbid Harapan Bunda Bima

BPJS Kesehatan Cabang Bima saat menggelar program BPJS Kesehatan Goes to Campus di Akademi Kebidanan (Akbid) Harapan Bunda, Kamis (28/8/2025). Kegiatan untuk meningkatkan literasi mahasiswa tentang program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
BPJS Kesehatan Cabang Bima saat menggelar program BPJS Kesehatan Goes to Campus di Akademi Kebidanan (Akbid) Harapan Bunda, Kamis (28/8/2025). Kegiatan untuk meningkatkan literasi mahasiswa tentang program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Bima, Berita11.com— BPJS Kesehatan Cabang Bima menggelar program BPJS Kesehatan Goes to Campus di Akademi Kebidanan (Akbid) Harapan Bunda, Kamis (28/8/2025). Kegiatan ini  untuk meningkatkan literasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di kalangan mahasiswa.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bima, I Gusti Ngurah Arie Mayanugraha mendorong generasi muda, khususnya calon tenaga kesehatan, agar memahami sistem JKN sekaligus berperan aktif menyebarkan informasi mengenai manfaat dan kemudahan layanan kepada masyarakat.

Bacaan Lainnya

“Saya ingin mahasiswa tidak hanya tahu bahwa program JKN dari sisi teori, tapi juga memahami manfaatnya secara praktis. Karena mereka nanti akan menjadi bagian dari sistem pelayanan kesehatan itu sendiri,” ujar Arie.

Ia menjelaskan,  program JKN merupakan bentuk nyata dari sistem jaminan kesehatan nasional yang menjamin perlindungan kesehatan seluruh penduduk Indonesia. Program ini tidak berorientasi pada profit, melainkan pada prinsip gotong royong dan keadilan sosial. Arie menyebut, pelaksanaan program JKN menggunakan model bisnis yang berbasis pada prinsip pengumpulan iuran, pengelolaan risiko secara kolektif (risk pooling), dan pembelian layanan strategis (strategic purchasing).

Arie menambahkan,  pendekatan ini memungkinkan sistem JKN tetap berkelanjutan dan inklusif, dengan cakupan kepesertaan yang kini telah mencapai lebih dari 98% penduduk Indonesia.

BACA JUGA:  Pengurus Pusat IKA Unram jangan hanya Berdinamika di NTB!

“Semakin tinggi tingkat penggunaan layanan, semakin besar pula ekspektasi masyarakat terhadap kualitasnya,” jelas Arie.

Arie juga menyoroti keberhasilan Indonesia dalam mencapai Universal Health Coverage (UHC). Dengan cakupan lebih dari 280 juta jiwa, Indonesia menjadi salah satu negara dengan sistem jaminan kesehatan terbesar di dunia. Capaian ini bahkan mendapat pengakuan dari International Social Security Association (ISSA) pada tahun 2024.

“Ini bukan hanya soal angka, tapi tentang bagaimana negara hadir untuk melindungi rakyatnya dari risiko finansial akibat sakit,” tambah Arie.

Dalam kesempatan tersebut, Arie juga mengajak mahasiswa untuk mengunduh aplikasi Mobile JKN, membuat akun, serta mencoba berbagai fitur yang disediakan dalam aplikasi tersebut, seperti antrean online, informasi fasilitas kesehatan, hingga layanan konsultasi daring, sekaligus mendorong masyarakat khususnya kalangan remaja untuk aktif memanfaatkan aplikasi tersebut.

BACA JUGA:  Sampaikan Sembilan Tuntutan, HMI MPO Kabupaten Bima Desak Pemda Hadirkan Mobil Sampah Setiap Kecamatan

“Dengan Mobile JKN, peserta tidak perlu lagi antre panjang atau datang ke kantor cabang. Semua bisa diakses dari ponsel,” ungkap Arie sambil mendampingi peserta yang mencoba aplikasi secara langsung.

Mahasiswa terlihat antusias mengikuti panduan instalasi, bahkan beberapa di antaranya langsung mencoba fitur antrean online dan melihat daftar fasilitas kesehatan terdekat.

Tak hanya mahasiswa, dosen pun mengapresiasi kegiatan ini. Yati Purnama, salah satu dosen Akbid Harapan Bunda, menyampaikan apresiasi atas inisiatif BPJS Kesehatan dalam memberikan pemahaman terkait dengan Program JKN.

“Saya jujur sangat berterima kasih. Selain menambah ilmu bagi mahasiswa, kami para dosen juga mendapatkan banyak wawasan baru. Harapan saya, ke depan BPJS Kesehatan bisa menjalin kerja sama lebih luas lagi dengan kampus kami,” ungkap Yati.

Dengan pendekatan yang komunikatif dan menyenangkan, kegiatan ini berhasil menciptakan pengalaman belajar yang tidak hanya informatif, tetapi juga inspiratif. Mahasiswi Akbid Harapan Bunda pulang dengan pemahaman baru, semangat baru, dan harapan akan kolaborasi yang lebih erat antara dunia pendidikan dan penyelenggara jaminan sosial kesehatan. [B-25]

 

Follow informasi Berita11.com di Google News






Pos terkait